Kolom Ganggas Yusmoro: ANAK PAK JOKOWI DAN ANAK SENGKUNI

Dalam sebuah wawancara di sebuah TV swasta, pernah mas Gibran seakan begitu menyepelekan prestasi sang ayahanda sebagai Presiden dengan ucapan yang tentu saja membuat “gedheg-gedheg“.

Bagaimana tidak, untuk menjadi seorang Presiden tentu bukan perkara sepele dan bukan ujug-ujug “mak clingrik” bisa jadi presiden. Tentu saja betul-betul manusia pinilih yang bisa duduk di singgasana Presiden.

Lalu, apa yang diucapkan oleh Mas Gibran? “Aahh.. Hanya seorang anak presiden” – Hanya nggapleki, kan?

Rangkujaar? Tentu tidak sama sekali. Justru seorang Pak Jokowi telah menanamkan nilai-nilai rasionalitas terhadap anak-anaknya. Telah membina anak-anaknya dengan pengertian bahwa di Dunia ini tidak ada yang abadi. Harta dan jabatan hanya sebatas titipan.




Dengan menanamkan budi pekerti yang humanis, nyaris semua anak-anaknya tidak “kemrungsung”. Tidak memanfaatkan jabatan sang Bapak. Tidak lalu memakai nama besar Sang Bapak untuk memprkaya diri, untuk menimbun harta sebagai mana pejabat- pejabat yang lain atau bahkan pemimpin2-pemimpin yang lain. Malah jual martabak.

Apakah menjual martabak itu sepele? Sepele jika menjual martabak seperti halnya martabak-martabak pada umumnya. Namun, justru seorang anak presiden harus bekerja ekstra keras agar martabak tersebut beda dengan yang lain. Tentu saja soal rasa, soal marketing, dan soal penyajian juga butuh perhatian khusus. Butuh kecerdasan. itulah brand value.




Itu anak Pak Jokowi. Beda lagi dengan Anak Sengkuni. Ngerti sengkuni, kan? Jika Sengkuni suka menghasut, suka licik dan licin. “Ora nduwe isin.”

Maka, ketika orangtua suka menjadi tukang kompor, anaknya yang ternyata memanfaatkan nama besar kesengkunian buapaknya, maka ketika Presiden mengunjungi Afganistan meski negara tersebut lagi berkecamuk, apa kata Anak Sengkuni?

“Ahhh.. Itu Presiden kan mencari simpati agar 2019 bisa panen.”

Itulah Anak Sengkuni. Presiden sudah kerja mati-matian masih dinyinyiri, apa lagi ongkang-ongkang malah bikin lagu, woo.. ya bisa geger dunia persilatan.

“Tapi, presiden yang dulu apa juga dinyinyiri, Mas? “

“Iya, oleh sengkuninya malah difitnah soal perkawinan. Malah sempat urusan polisi.”

Apa yang sudah dilakukan sengkuni untuk negaranya? Ada?





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.