GMKI Harap Pemimpin Sumut Selesaikan Masalah Sosial

NELSON GINTING. MEDAN – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menggelar dialog terbuka dalam rangka Dies Natalis ke 68 GMKI di Catholic Center Medan [Selasa 6/2]. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut)  Sihar Sitorus.

Momen tersebut menjadi ruang untuk para mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi, pendapatan dan saran untuk calon pemimpin di Sumut. Di hadapan Sihar, sejumlah mahasiswa mengatakan, pemimpin baru yang dicari melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di Sumut diharapkan dapat menyelesaikan sejumlah  persoalan sosial.




Salah satu dari mahasiswa yang hadir yakni (James Watt Perangin-angin) [21] mengatakan, Sumut membutuhkan pemimpin yang tidak otoriter, serta mau mendengarkan suara rakyat. Selain itu, di Sumut dibutuhkan pemimpin yang mampu mewujudkan pembangunan dengan skema yang memihak pada rakyat. Sehingga beragam persoalan yang terjadi di Sumut saat ini dapat diatasi.

“Contohnya putus sekolah, maraknya tempat prostitusi dan semua lahir karena kemiskinan. Kita berharap ada kiat khusus yang dimiliki pemimpin baru nantinya agar Sumut lebih baik,” jelasnya.

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Medan (ITM) ini mengatakan bahwa dia menyampaikan paparan tersebut kepada Balon Wakil Gubernur Sumut (Sihar Sitorus) dengan harapan ke depan ada program mutahir yang mampu menyelamatkan Sumut dari persoalan saat ini.

Mahasiswa lainnya (Lady Agustina Panjaitan) [22] juga memaparkan hal yang sama. Mahasiswa yang menuntut ilmu di Fakultas Pendidikan Agama Kristen di Universitas HKBP Nommensen (Pematang Siantar) ini mengatakan, setiap hari, jumlah warga miskin bertambah. Selain itu, perhatian terhadap masyarakat menengah dan orang-orang jalanan juga minim.

Termasuk warga penderita gangguan jiwa dan kaum tunawisma. Dia berharap hal tersebut terjawab dalam proses pencarian pemimpin di tahun ini.

“Kebetulan saya aktif dalam kegiatan sosial itu di lingkungan gereja dalam penanganan hal demikian. Sehingga kami yang pasti akan mencari pemimpin yang memiliki program ke arah itu,” jelasnya.

Sementara Sihar Sitorus yang merupakan satu-satunya bakal calon yang mengisi sesi pertama acara tersebut mengatakan, persoalan yang ada saat ini merupakan persoalan bersama. Baik pemerintah maupun masyarakat.

Dari komposisi tanggujawab, pemerintah memiliki porsi yang lebih besar. Karena harus mengacu pada keadilan sosial. Baik dari segi pendidikan, maupun penangan masalah-masalah di masyarakat yang ada saat ini.

Sihar mengungkapkan, kedatangannya bersama Djarot ke Sumut adalah untuk menerapkan program pengembangan masyarakat ke arah yang lebih baik. Program tersebut, sudah tentu dibuat berpihak pada rakyat. Termasuk masyarakat miskin baik di perkotaan maupun di pedesaan.

“Kita bisa melihat Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang saat ini menjadi salah satu program terbaik dalam penanganan masalah sosial. Hal ini bisa kita terapkan di Sumut,” jelasnya.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.