Ritual Pemberangkatan Sihar oleh Kalangan Sitorus

ASPIPIN SINULINGGA. MEDAN – Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara yang mendampingi Djarot Saiful Hidayat, diberangkatkan oleh Pomparan (Keturunan) Toga Raja Sitorus Dohot Boruna di Wisma Gorga, Medan [Minggu 18/2]. Pemberangkatan ini dilakukan dengan acara adat Batak.

Sihar Sitorus dan istrinya (Patricia Siahaan) diberi kain tenun Batak (ulos) dan makanan khas Batak yang disebut dekke simudur udur (ikan mas yang dimasak dengan cara diarsik).




Pemberian ulos dan dekke ini merupakan simbol supaya Sihar Sitorus dan Djarot Saiful Hidayat tetap sehat dan seiring sekata dalam proses pemilihan gubernur hingga menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara.

“Semoga dengan ulos dan dekke ini, kalian seiring sekata. Kalian tetap sehat, kami dari tulangmu sangat mendukung Sihar Sitorus dan Djarot Saiful Hidayat untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur,” ujar Poman Sihar dari Marga Pasaribu.

Dalam kesempatan ini Sihar Sitorus menyampaikan terima kasih banyak kepada saudara- saudaranya di Pomparan Toga Raja Sitorus Dohot Boruna yang memberangkatkan dia sukacita, namun dia mengutarakan supaya kiranya dukungan ini juga nantinya hingga ke TPS.

“Jangan lupa untuk datang ke TPS pada tanggal 27 Juni nanti. Ajak saudara-saudara kita supaya jangan sampai tidak memilih. Yang dipilih tentu nomor dua. Suara kita juga harus kita kawal, karena sudah sering terjadi suara-suara hilang,” ujarnya.

Ia pun bercerita bahwa saat ini mereka kena terpa isu-isu tidak benar (Hoax) yang disebar orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu Sihar mengajak Pomparan (Keturunan) Toga Raja Sitorus Dohot Boruna di Wisma Gorga turut serta memberantas isu Hoax.

Kata Sihar, dia dan Djarot diterpa dua isu miring, yaitu saat mereka diberangkatkan saudaranya di Desa Parsambilan, yaitu dia diberi dekke, dan diedit menjadi kepala babi. Kemudian isu yang menyebut Sihar Sitorus tidak punya ijazah SMA.

Untuk memerangi isu ke dua, yaitu soal ijazahnya dia pun akan berangkat ke Jakarta bertemu dengan mantan gurunya yang saat ini usianya sudah renta.

“Sudah seusia ibu saya gurunya. Tapi harus saya jumpai. Saya ini dulu satu angkatan sama wakil gubernur DKI Jakarta,” ujarnya.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.