Kolom Boen Safi’i: ANDAI KALIAN AHOK

Tak ada satupun makhluk di bumi ini yang bisa memilih apalagi memprotes hak perogratif Sang Maha Pencipta untuk menaruh ruh-ruh kita ke dalam rahim seorang Ibu yang ada di dunia. Apakah seorang Ibu itu Muslim, seorang Kristiani, seorang Hindu, seorang Tionghoa, seorang kaya raya ataupun miskin papa. Tak ada yang bisa memilih apalagi memesan keinginan kita kepada Sang Maha Pencipta.

Inilah yang dialami Ahok saat ini. Dia menerima takdir dariNya dalam wujud minoritas, dan non muslim pula. Tetapi baginya, status minoritas bukanlah suatu hambatan untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik buat bangsa dan negaranya.




Sekarang, andai kata posisi anda dibalik. Anda terlahir dari rahim seorang ibu yang kebetulan minoritas di dalam sebuah negara. Dan, minoritas seperti anda tiap kali dimusuhi, tiap kali dicaci maki. Padahal, bukan keinginan anda untuk menerima takdir sebagai makhluk minoritas di sebuah negara.

Kebetulan pula kelompok yang mayoritas itu merugikan hak-hak anda sebagai warga negara dengan menerbitkan pelarangan untuk memilih pemimpin dari kalangan minoritas seperti anda. Anda pun bereaksi dan menpertanyakan fatwa larangan memilih pemimpin dari kalangan minoritas, yang dikeluarkan oleh penduduk mayoritas itu. Padahal konstitusi negara anda menjamin hak warga negara untuk mengabdi bagi bangsa dan negaranya tanpa mengenal ras, suku ataupun agamanya.

Apakah protesnya anda dikategorikan sebagai penista kepada kelompok mayoritas? Apakah protesnya anda wajar bila diganjar dengan hukuman penjara? Padahal, anda ingin memperjuangkan hak konstitusi anda sesuai dengan konstitusi sebuah negara. Ingat, mendiang Nelson Mandela yang memperjuangkan hak seorang Negrito atau kulit hitam untuk bisa dipilih menjadi seorang pemimpin negara. Beliau menolak keras politik apartheid yang super diskriminatif terhadap warganya.

Itulah yang dilakukan Ahok saat ini. Memang perjuangan itu tidaklah mudah. Tetapi, bila Gusti ALLOH menakdirkan yang demikian, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin bagiNya. Kun Fayaakun ….

Anda hanya “beruntung” dilahirkan di keluarga muslim, di keluarga Jawa ataupun di keluarga yang kebetulan menjadi mayoritas penghuni bangsa ini. Tetapi, keberuntungan itu akan menjadi berkah yang tak terhingga, bila anda lengkapi dengan mencintai semua makhlukNya tanpa terkecuali, sebagai perwujudan bahwa kita juga mencintai yang menciptakannya.

Gusti ALLOH ku Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ke semua makhluk ciptaanNya.

Salam Jemblem.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.