Kolom Boen Safi’i: WOWO YANG DIGERUDUK WARGA

Alkisah, Pak Joko seorang Hansip di sebuah kampung yang penuh toleransi antar warganya. Dia sedang melakukan aksi rutin dalam menjaga keamanan dan stabilitas kampung. Sebenarnya postur Pak Joko dalam menjadi Hansip itu kurang meyakinkan, bertampang ndeso, kurus, cungkring lagi.

Tetapi herannya, banyak warga yang suka terhadapnya. Mungkin pak Joko adalah Hansip yang disiplin, ramah dan selalu murah senyum kepada siapa saja.

Hal ini membuat si Wowo, yang sedari kecil ingin menjadi Hansip di kampungnya, menjadi iri hati begitu melihat kenyataan bahwa Pak Joko lah Hansip terbaik hasil pilihan warga saat ini. Maka si Wowo pun mencari cari-cara agar jabatan Hansip itu bisa disandangnya. Taktik teror yang pernah dipelajari oleh si Wowo sewaktu mbabu di Paman Sam pun diterapkan di kampung ini.







Warga pun diteror setiap harinya oleh teamnya si Wowo Cs, dengan memproduksi fitnah setiap hari. Dari fitnah PKI yang mulai bangkit lagi sampai penyerangan terhadap Kiyai kampung menjadi berita basi yang terus di-blow up oleh mereka.

Tujuannya, agar warga tidak nyaman terhadap pak Joko yang menjadi petugas Hansip saat ini. Sebenarnya Pak Joko sudah tahu gelagat dari si Wowo ini, karena ada informasi dari para warga yang membela dan tak rela Pak Joko difitnah oleh mereka. Hingga, akhirnya, timnya Pak Joko dan gabungan dari para warga dengan berbagai profesi menggruduk markas tempat si Wowo Cs dalam memproduksi hoax dan fitnahan.

Anak buah si Wowo pun banyak yang diarak dan ditangkapi satu per satu. Tetapi, biangnya yakni si Wowo hanya dipantau saja oleh Pak Joko dan para warga. Karena hukum sosial itu lebih berat dibandingkan hukum penjara. Begitu teamnya si Wowo digrebek, maka hilanglah juga segala fitnah dan segala issue tentang bangkitnya PKI di kampung ini..

Ah, mungkin si Wowo Cs ingin menerapkan strategi seperti banyolan ludruk Cak Kartolo Cs, seperti ini:

“Sapari berkata.. sakwise aku dadi hansip, kampung iki dadi aman kan, lo? Gak aman yok opo ri, lha wong maling e biyen iku yo koen dewe.”

Salam Jemblem.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.