Kolom Ganggas Yusmoro: PERLU TAHU AGAMA MEREKA?

Tidak ada yang menanyakan apa agama mereka. Ketika mendengar Kevin dan Marcus juara All England 2018, sebagai bangsa Indonesia kita ikut bangga. Tentu semua juga ingat deretan atau daftar nama pahlawan olahraga yang juga telah mengharumkmn negeri ini.

Ada Tan Joe Hok, sang pahlawan olah raga tahun 1950an yang juga juara All England. Ada sang legenda Rudy Hartono, Liem Swie King, Lius Pongoh, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat, Susi Susanti, dll. Dari cabang olah raga lain ada Richard Shambera, Utut Adiyanto, Lisa Rumbewas sang wanita perkasa angkat besi, Yayuk Basuki, dll. Apakah orang hebat tersebut ada yang menanyakan apa agamanya?







Juga para penemu yang penemuannya dimanfaatkan oleh seluruh manusia di muka bumi, mulai Alexander Graham Bell, James Watt, Albert Einstein, Marconi, Volta yang menemukan listrik, dll. Nama-nama mereka akan terukir dalam sejarah hingga kiamat. Apakah ada yang menanyakan apa agama mereka? Tidak ada.

Lalu, seperti halnya Bill Gates yang pakar perangkat lunak, Mark Zurgerburk yang Ceo Facebook. Mereka-mereka ini adalah manusia-manusia hebat di abad ini. Karya mereka sangat bermanfaat. Bahkan karyanya menjadi salah satu kebutuhan untuk abad milenial.

Apakah juga ada yang menanyakan apa agama mereka? Juga tidak ada. Kenapa? Tidak penting.

Dengan demikian, apakah agama itu penting? Penting, sih. Itu jika tujuan agama sebagai sarana untuk memperbaiki akhlak, semakin bermoral. Semakin beretika, semakin mempunyai tata krama. Jika mengaku lebih beragama ternyata suka menebarkan fitnah, hoax, hate speech, bahkan melecehkan seorang presidennya sendiri, apakah itu ajaran agama? Agama apa dan dari mana?

Jika ada yang mengaku ustadz ternyata suka menghasut, suka menjelekkan tokoh agama, padahal sama-sama satu agama, kitabnya sama, nabinya juga sama. Itukah ajaran agama?

Jika mengaku paling jago beragama namun malah membuat onar, membuat dunia tidak tenteram, membuat ketakutan, itukah agama?

Seperti halnya orang-orang yang tersebut di atas, sejatinya manusia yang berguna adalah manusia yang bermanfaat, yang berkarya nyata.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.