Kolom Andi Safiah: MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA

Saya punya Ide mengumpulkan orang-orang terbaik yang aktif menuliskan pikirannya dengan konsisten lewat media Facebook. Bagi saya, merekalah yang sedang menterjemahkan apa yang dimaksud oleh konstitusi dengan “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Lewat tulisan-tulisan mereka akal sehat bangsa ini tetap terjaga. Sangat berbeda dengan wakil-wakil perusahaan partai politik yang duduk di parlemen dengan berbagai fasilitas negara yang mereka dapatkan. Tapi, hasilnya justru tidak mencerdaskan, bahkan merusak nalar public lewat aksi-aksi rhetoric tanpa didukung dengan basis argumen yang faktual. Malah lebih doyan menyebarkan pengetahuan palsu alias Hoax.







Ide ini sebenarnya sudah cukup lama mengganggu pikiran saya dan jika tidak direalisasikan nampaknya akan terus menjadi beban. Makanya, dengan gaya bebas saya memberanikan diri untuk menulis gagasan ini dengan harapan mendapat tanggapan dari kawan-kawan yang memang punya konsen sama.

Beberapa kandidat yang menurut saya punya pemikiran original dan dengan persisten yang tinggi terus menyuarakan kebenaran adalah Sukiman, Mirza, Bagas, Andrey Abad, Mametto, Renggo Shihab, Supra Yitnof, Wiji As, Ahmad Fauzi, Rani Rahmani Mudiarta, Robertus Ribianto, etc.

Karena mempertemukan mereka dalam satu wadah saya kira akan melahirkan ledakan kesadaran baru dalam ruang-ruang interaksi publik Indonesia. Mimpi saya mungkin terlalu muluk. Saya membayangkan muncul model Interpretasi baru dalam memandang Indonesia. Bukan Indonesia yang “beriman” tapi Indonesia yang rakyat “berpikir”.

Terakhir, kendala terbesar dalam mengumpulkan orang-orang terbaik ini ada di finansial dan sialnya saya bukanlah seorang yang wealthy secara ekonomi macam para koruptor yang bisa tampil glamour dari hasil rampoknya. Saya hanyalah seorang pekerja yang akan terus bekerja dan menulis apapun yang melintas dalam pikiran saya.

Demikian, dan harapan saya ada kawan yang kebetulan melintas dan membaca rencana ini kemudian memberikan masukan yang konstruktif akan pertemuan bersejarah ini bisa menjadi dokumen penting dalam sejarah baru Indonesia.

#Itusaja!








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.