Kolom Asaaro Lahagu: MULAI TERBUKTI, JOKOWI BUBARKAN NEGARA ALA PRABOWO SEBELUM 2030

Ucapan heboh Prabowo bahwa Indonesia bubar pada Tahun 2030 akan segera menjadi kenyataan. Bahkan tanda-tanda bubarnya negara itu, terlihat lebih cepat menurut prediksi mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Negara Indonesia ala Prabowo akan bubar di tangan Jokowi sebelum 2030.

Negara yang dibubarkan Jokowi itu adalah negara ala Prabowo yang didesain oleh Soeharto. Sebelum era Jokowi, Indonesia terkenal sebagai negara para mafia, negara koruptor, negara makelar, negara calo, negara bandit dan negara para juragan. Tetapi sejak Indonesia dipimpin oleh Jokowi, negara dengan berbagai julukan itu mulai dihancurkan.







Mengapa elektabilitas Jokowi tetap tinggi menjelang Pilpres 2019? Karena ia sedang membubarkan negara ala Prabowo yang hanya dimiliki para mafia, para koruptor, para makelar, para bandit dan para konglamerat. Negara macam itu adalah warisan Soeharto yang diteruskan oleh SBY selama 10 tahun. Bersama rakyat yang sudah lama menderita, Jokowi mulai membangun harapan baru di tengah-tengah kegelapan bangsanya.

Jokowi sangat gencar membangun infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia untuk menghancurkan keterisolasian. Jalan tol, kereta api, tol laut, lapangan terbang, sedang giat-giatnya dibangun. Di Papua, Jokowi mengganyang para mafia yang mengeruk keuntungan penjualan minyak yang mencapai Rp. 60 ribu/ liter. Kini, di Tanah Papua, harga 1 liter bensin sama dengan harga di Jawa. Para mafia minyak di Petral, mafia di PSSI, mafia pangan, serta mafia ikan telah dan sedang dihancurkan oleh Jokowi.

KPK terus dikuatkan dan perkasa di atas Pansus DPR. Sementara para koruptor terus diburu lewat KPK, tak terkecuali Ketua DPR Setya Novanto. Para kepala daerah, para ketua partai politik, para pejabat dan pengusaha yang korup, KKN, terus dihancurkan oleh Jokowi. Sementara sistem reformasi pajak terus digalakkan. Sharing kue ekonomi terus digenjot lewat sistem pembelian dan penjualan online.

Jutaan sertifikasi tanah dibagikan kepada masyarakat untuk mendapat kepastian hak kepemilikan tanah. Lewat etos “kerja, kerja, kerja,” Jokowi sedang menghancurkan kemiskinan, keterbelakangan dan keterisolasian. Jokowi sedang membubarkan negara carut marut dan mulai menata negara baru yang maju pada tahun 2030.

Ucapan Prabowo yang menyebar pesimisme dengan teror ketakutan bahwa pada Tahun 2030 Indonesia akan bubar, itu benar adanya. Teror dan ketakutan itu akan berlaku di kalangan para mafia, koruptor, bandit, konglamerat hitam, kelompok radikalis dan seterusnya. Jika Prabowo menjadi Presiden 2019, maka teror yang berlaku untuk para mafia itu akan lenyap. Mengapa?

Mari kita berandai-andai jika Prabowo menjadi Presiden 2014 lalu, misalnya, atau jika dia menjadi Presiden pada tahun 2019 mendatang. Jika Prabowo yang menjadi presiden, maka negara mafia, negara koruptor ala Indonesia tidak akan bubar pada Tahun 2030. Negara bandit, negara mafia, negara borjuis akan kembali berjaya. Para mafia, calo, makelar dan para pemburu rente semakin berjaya dan makmur. Mengapa?

Lihatlah orang-orang yang bercokol di sekitar Prabowo. Ada Aburizal Bakri dengan masalah Lumpur Lapindonya. Hatta Rajasa yang menghalangi pembangunan kilang di Indonesia selama menjadi menteri. Lalu, ada Zulkifi Hasan, pemberi izin jutaan hektar hutan kepada kelompok tertentu. Ada Muhammad Reza Chalid, Nurdin Halid, Surya Dharma Ali dan seterusnya.




Bila ditelisik ke belakang dalam kasus Papa Minta Saham, kita bisa disadarkan oleh percakapan Reza dan Setya Novanto dalam rekaman yang heboh itu. Keduanya akan terbang tinggi dan mulai menikmati investasinya setelah memenangkan Prabowo. Seperti yang diakui dalam rekaman itu, Muhammad Reza mengatakan ia telah menggelontorkan dana sebesar Rp 500 Miliar untuk membiayai kampanye Prabowo.

Tak terbayangkan jika Prabowo menang, maka Reza Chalid akan menjadi presiden sesungguhnya di negeri ini. Ia akan menjadi presiden negara mafia yang tidak kelihatan namun sesungguhnya ada. Karena dia membiayai kampanye Prabowo, maka Reza Chalid bersama rekan-rekannya akan secara mudah mengendalikan Prabowo dengan dukungan super. Mereka terus memujanya, mengangkatnya setinggi langit, memperlakukannya seperti raja. Dengan demikian, mereka pun tetap dalam situasi aman.

Tentu saja untuk melindungi para mafia, kita akan melihat Prabowo melancarkan pidato-pidato ala Bung Karno dengan tema pidato “bocor, bocor, bocor”. Prabowo sambil berpidato akan bersembunyi melalui retorika-retorika dahsyatnya yang senantiasa membicarakan kebocoran keuangan negara di mana-mana.

Prabowo mungin akan terus-menerus meniru Soekarno yang mencanangkan masa depan rakyat Indonesia yang akan menjadi Macan Asia. Sementara itu, para penumpang gelapnya mulai membangun jalan-jalan tikus pengerukan kekayaan negara di mana-mana. Mereka membangun kemaharajaan mafia yang kuat, berakar dan bertahan hingga seratus tahun. Mereka akan berkamuflase, tidak terlihat dan berlindung atas nama Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kelemahan sikap Prabowo karena sebelumnya telah disusupi oleh para penumpang gelap, akan semakin menyuburkan ladang makelar, mafia, calo dan para pemburu rente di antara keutuhan negara. Mereka akan aman, karena mereka bisa berlindung di dalam Parpol yang loyal kepada Prabowo. Tentus saja Prabowo juga akan loyal kepada mereka yang loyal kepadanya. Mereka pun bekerjasama dalam mengeruk kekayaan bangsa ini. Hingga 50 tahun ke depan, Indonesia tidak maju-maju, tetap tertinggal dan asyik dengan dunianya yang miskin. Negara mafia akan bertahan dan jaya pada tahun 2030.




Di lain pihak, rakyat akan tetap menderita dengan nina-bobo dan gula-gula subsidi BBM dan listrik. Pembangunan berjalan di tempat, bibit-bibit kerusahan sosial mulai akan terjadi di mana-mana. Kaum radikal berbaju agama akan memanfaatkan situasi itu dengan dibantu asing untuk menguasai kepemilikan sumber daya alam Indonesia. Julukan Indonesia sebagai negara mafia, negara koruptor, negara bandit tetap bisa dipertahankan secara gemilang oleh Prabowo.

Namun, Tuhan yang di atas sana masih sayang kepada bangsa ini. Ia mengirim Jokowi di tengah bangsa ini untuk menghancurkan negara mafia, koruptor, makelar yang telah mereka bentuk di atas penderitaan rakyat. Dengan kepala batunya, Jokowi tanpa mengenal takut memberantas para mafia ikan, mafia bola, mafia migas, mafia penyelundup, mafia daging sapi, ayam, gula, garam dan terakhir para mafia di Freeport. Jokowi terus mengincar dan menghancurkan mereka para pendiri negara makelar, calo, pemburu rente hingga mendekati kehancurannya.

Harapan untuk menghancurkan negara mafia ala Prabowo kini semakin terbuka lebar jika Jokowi menjadi Presiden untuk keduakalinya pada tahun 2019 mendatang. Jika Jokowi menjadi presiden pada tahun 2019 mendatang, maka negara mafia, bandit, negara korup ala Prabowo akan dibubarkan lebih cepat. Kemudian, jika penerus Jokowi pada tahun 2024-2029, sama hebatnya dengan Jokowi, maka negara mafia ala Prabowo akan bubar benar pada tahun 2030. Gantinya adalah NKRI yang jaya, makmur, kuat, aman dan sentosa. Begitulah kura-kura.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.