Kolom Boen Safi’i: NU ITU IBARAT TIKI TAKA YANG SEKSI DAN MENGGODA

Kingdom of Saudi Arabia terkenal dengan pemerintahan bersistem monarkhi absolut yang masih berlandaskan Islam puritan konservatif atau bahasa Jermannya itu iseh kolot bin jadul yang berhaluan Wahabi. Meskipun begitu, mereka ini ngintil terus terhadap si Wahyudi Mamarika.

Dulu negara ini sangat tertutup dan jauh dari kata moderat.

Setiap manusia yang tidak sama dengan prinsip-prinsip “keislamanya” maka akan disebut kafir oleh mereka. Walaupun yang disebut kafir itu adalah seorang muslim sendiri. Dari seorang perempuan yang sangat dibatasi geraknya, sampai penghancuran monumen Islam termasuk makam para sahabat kala itu. Untung saja makam Sang Pencerah Rosululloh SAW tidak jadi dihancurkan oleh mereka.

Kenapa tidak jadi?




Lagi-lagi andil dari Ulama dan para Kyai di Indonesialah jawabanya. Para Kyai memprotes keras adanya rencana penghacuran makam Nabi SAW yang salah satunya adalah pendiri NU, Mbah Kyai Hasyim Asyari’e.

Itulah sekilas gambaran Saudi tempo dulu. Sekarang, negeri mereka sedang berbenah, Reformasi digalakan di segala sektor lewat pewaris tahta Pangeran Mohammed bin Salman.

Dari perempuan yang diizinkan menyetir mobil, nonton bola di stadion sampai pembangunan wisata pantai berskala internasional, hal yang dulu masih terlihat tabu.

Saudi bisa jadi berfikir, tak selamanya mereka menggunakan migas sebagai pendapatan terbesar negara. Mereka harus berbenah, atau negara mereka mengalami kehancuran dari dalam.

Dulu Saudi yang hanya ingin penyeragaman, sekarang sudah mulai terbuka unntuk semua perbedaan. Saudi sudah mulai berfikiran modern, karena kemajuan jaman mengharuskan yang demikian.

Wahabi, lambat laun pasti akan ditinggalkan, karena sudah tidak sesuai dengan konteks perubahan jaman. Saudi sekarang sedang mentransfer Islam NUsantara kita ke negaranya cepat ataupun lambat.

So, tinggalkan pemikiran lama ala pertahanan gerendel Cattenacio Italia. Karena sekarang eranya sepakbola seksi nan menawan ala Tiki Taka Pep Guardiola. Dan Tiki Taka itu ibarat NU yang digandrungi sistemya di banyak negara.

Jika Saudi saja mencontoh Islam NUsantara kita, kenapa juga anda malah mencontoh Saudi gaya lama?




“Pakne italia gak lolos Piala Dunia, ya?”

“Iya bune, emange kenapa?”

“Wah, sayang, pakne. Pemain pujaanku gak bisa tampil di Rusia.”

“Lho, memang siapa bune pemain idolanya?”

“Itu, pakne, pemain Italia bernomer 10, Lionel Messi.”

“Lhadalah, bune. Messi itu bukan dari Italia, tetapi dari negara Myanmar.”

“Owalah Myanmar toh, pakne.”

Ho’oh..

Salam Jemblem..





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.