Kolom Eko Kuntadhi: PRESIDEN, METAL DAN BIKERS

Mengenakan helm hitam dengan logo kerah putih kecil, jaket jeans belel bertuliskan kata ‘Indonesia’ dari bordiran batik. Saya rasanya bertemu dengan seorang bikers yang nangkring di atas motor Royal Enfeld Bullet 350cc Chopperlan berwarna gold.

Lelaki kurus itu memacu motornya dengan kecepatan sedang. Di belakangnya ada bikers lain yang ikut menikmati udara pantai selatan Sukabumi. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ikut juga dengan rombongan.







Ini mungkin yang disebut dengan istilah ‘work hard, play hard.’ keseriusan bekerja dan berkarya, tidak menghalangi untuk tetap bisa dibuat menyenangkan. Itulah yang tergambar pada kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Sukabumi.

Presiden mengunjungi dua program padat karya tunai. Satu di Desa Pasir Suren dan satunya lagi di Desa Citarik. Pada hari sebelumnya dia juga mengunjungi masyarakat di Cibadak untuk membagikan ribuan lembar sertifikat tanah kepada rakyat.



Sepanjang perjalanan, rakyat berjajar menyambutnya. Mungkin saja mereka kaget. Baru kali ini orang nomor satu di republik ini menyapa mereka dari atas sepeda motor. Mengenakan jaket belel, helm terbuka dan gayanya mirip seorang bikers tulen.

Saya membaca ada banyak hal yang hendak disampaikan Presiden. Pertama, dia sedang memperkenalkan karya anak bangsa yang merakit tunggangan yang dikendarai. Motor jenis Chopper ini memang hasil rakitan putra Indonesia asli. Hanya mesinnya saja yang diimpor.

Sudah jadi rahasia umum, para penggila motor besar lebih suka merk asing ketimbang rakitan dalam negeri. Ini berkenaan dengan gengsi dan fanatisme merk. Nah, sekarang Presiden menunjukan bahwa kualitas produk dalam negeri gak kalah gagahnya.

Ke dua, Jokowi memang seorang pekerja keras. Tapi tetap tidak kehilangan unsur untuk membangkitkan kegembiraan. Bekerja yang fun dan asyik. Serius dalam mengejar target tapi santai dalam bersikap. Sekaligus mendekatkan diri dengan rakyat.

Menyapa dan menikmati perjalanan dengan motor tentu lebih terbuka ketimbang menggunakan mobil dengan kawalan super ketat. Persentuhannya dengan rakyat di sepanjang jalan akan jauh lebih terasa. Rakyat juga bisa langsung melihat sosok Presidennya dengan lebih jelas. Sepanjang 30 km, Jokowi mengendarai sendiri motornya.

“Inikan hari Minggu. Saya ingin ajak kawan-kawan saya anggota club motor untuk menikmati pemandangan pantai selatan,” ujar Jokowi ketika ditanya mengenai alasannya menggunakan sepeda motor dalam kunjungan kerjanya.

Ketiga, ternyata hobi Presiden Jokowi mengendarai sepeda motor menunjukan sisi maskulitas dirinya. Ini dekat juga dengan kesukaanya dengan musik metal. Di balik sikap santun dan kelembutannya, ada nuansa ‘cowok banget’ dari hobi-hobinya.

Dalam diri Jokowi, kesantunan dan musik metal bisa bertemu dengan manis dan tidak saling menegasikan. Dalam dirinya keanggunan seorang Presiden dan ekspresifnya seorang bikers bisa berpadu begitu rupa.




Mungkin saja Jokowi ngin menjawab celetukan Fadli yang mengontraskan dirinya dengan Putin. Soal pilihan simbol-simbol kejantanan, tampaknya bukan saja monopoli Putin. Apalagi Fadli seolah ingin mendekatkan citra jantan itu juga hanya kepada Prabowo.

Jokowi juga punya hobi lama yang gak kalah maskulinnya dibanding seorang penunggang kuda. Dia adalah penunggang Choppers 350 cc berwarna gold metalik. Dan Minggu Pagi itu, dia asyik mengendarai melintasi indahnya pantai selatan.

Jokowi adalah seorang Presiden, penggemar musik metal dan bikers.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.