Kolom Asaaro Lahagu: GANTI PRESIDEN 2019 DENGAN SOSOK HEBAT INI

Tagar Ganti Presiden 2019 sedang beredar dalam bentuk kaus dan gelang. PKS adalah partai terdepan yang mempopulerkan Tagar Ganti Presiden itu. PKS sedang berkampanye agar massa terhipnotis dan mengganti presidennya pada Pilpres mendatang.

Saya termasuk warga yang setuju jika presiden diganti pada tahun 2019. Tentu saja harus ada syaratnya. Syaratnya adalah calon presiden yang baru itu harus lebih baik, lebih jujur, lebih ikhlas, lebih sabar, lebih hebat, lebih berani, lebih bersih, lebih merakyat, lebih banyak bekerja keras, lebih sederhana dan lebih banyak blusukannya. Namun kalau kualitasnya sama, apalagi jika di bawah level Jokowi, hal itu sama saja dengan keledai dungu.

Lalu, siapa calon presiden yang lebih hebat dari Jokowi? Prabowo? Publik sudah tahu siapa Prabowo. Masa lalunya penuh dengan kekelaman. Dia disebut-sebut sebagai sosok di balik penculikan mahasiswa 1998 lalu. Orang-orang yang ada di sekitarnya pun bukanlah panutan, sebut saja Reza Chalid. Soal kepemimpinan, Prabowo lebih banyak menebar ketakutan ketimbang keyakinan. Pernyataannya Indonesia bubar 2030 adalah contohnya. Jika ia menjadi Presiden, maka gaya militer represif dia akan terapkan dalam pemerintahannya. Lalu siapa?







Gatot Nurmantyo? Ini mantan Panglima TNI yang awalnya jabatannya bagus. Namun tidak seperti Muldoko, Gatot yang belum pensiun pun sudah diganti oleh Jokowi. Ambisinya untuk menjadi Presiden terlalu menggebu-gebu. Permainan dua kakinya saat panglima, membuat publik kurang percaya padanya. Gatot terlihat simpati pada pendemo 212. Jika ia presiden, maka ia akan disetir oleh satu dari sembilan naga yang mendukungnya secara finansial. Publik tidak akan mengganti Presidennya dengan Gatot. Lalu siapa lagi?

Anies Baswedan? Gubenur pelontar kata pribumi, yang rasis? Mengurus Jakarta tidak becus. Hanya demi meraih simpati dan balas budi, ia rela melanggar hukum dengan mengijinkan PKL berjualan di badan jalan. Ia menutup jalan di Tanah Abang dan menyengsarakan warga yang tinggal di sekitar penutupan sekaligus mencekik para supir angkot yang dilarang melewati Tanah Abang. Kini Anies sedang dituntut secara hukum akibat blunder kebijakannya itu. Publik tidak akan mengganti Presidennya dengan Anies Baswedan. Itu adalah kemunduran besar.

Rizieq, Zulkifi Hasan, Agus Yudhoyono, Anis Matta, Mardani Ali Sera, Muhaimin Iskandar, Rizieq, Yusril dan seterusnya? Kapasitas, kredibilitas dan etos kerja orang-orang ini belum teruji. Publik masih ragu dan menilai sosok-sosok ini masih jauh di bawah Jokowi. Tak ada ide, terobosan dan inspirasi yang menyihir publik dari mereka. Jika membandingkan level etos kerja, maka bisa dikatakan Jokowi itu sudah level 5, sedangkan mereka-mereka itu baru level 2. Publik tidak akan mengganti Presidennya dengan sosok level 2. Lalu siapa calon Presiden 2019 mendatang?

Susi Pudjiastuti, Sri Mulyani? Sosok-sosok ini masih bisa diandalkan, namun tidak punya kendaraan politik dan kharisma seperti Jokowi. Dalam situasi seperti sekarang ini, Susi dan Sri Mulyani tidak berambisi menjadi presiden. Lalu, adakah yang lebih baik daripada Jokowi saat ini terutama dari oposisi? Untuk sementara tidak ada. Kalau begitu, Tagar Ganti Presiden 2019 hanyalah bentuk frustrasi.




Jokowi memang bisa saja diganti oleh siapa saja termasuk yang lebih buruk dari dia. Syaratnya Jokowi harus melakukan blunder. Misalnya, Jokowi terbukti korupsi, keseleo lidah (menghina agama misalnya). Jika hal itu dilakukan Jokowi, maka demo bergelombang yang ditebengi Amin Rais akan menggelora tak henti-henti. Hanya lewat itu Jokowi bisa dijatuhkan dan diganti.

Namun, melihat kesabaran Jokowi, kesederhanaannya dan ketenangannya saat berbicara, sulit mengharapkan Jokowi melakukan blunder kata-kata seperti Ahok. Isu-isu yang dilontarkan kepadanya, terlihat tak mampu meredupkan eletabilitasnya. Gonta-ganti isu mulai dari isu utang, isu PKI, isu komunis, isu liberalis, isu gagal menjadi presiden, tak mampu merusak reputasinya.

Hingga kini Jokowi tetap dikenal sebagai seorang Presiden yang bersih, jujur, pekerja keras, merakyat, sabar, sederhana, cerdas, baik, hebat, optimis, percaya diri, berani, nasionalis, Pancasilais, merakyat, senang blusukan dan mempunyai banyak sekali terobosan di bidang pembangunan infrastruktur dan sertifikasi tanah.

Jelas masih belum ada sosok sehebat Jokowi. Jangankan ada yang lebih hebat dari Jokowi, yang selevel dengannya belum ada. Yang ada hanya tukang berisik seperti Amin Rais, Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Jadi, Ganti Presiden 2019 dengan sosok yang satu ini, yakni Jokowi lagi, Jokowi 2. Sosok Jokowi 2 harus lebih hebat dari sosok Jokowi 1 dengan membangun sumber daya manusia Indonesia pada periode ke duanya.

Usul saya, boleh tuh Pak Jokowi sindir #ganti presiden 2019 dengan memakai sendiri kaosnya.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.