PK5 Pasar Peringgan Tolak Penertiban

NELSON GINTING. MEDAN. Penertiban yang dilakukan petugas Satpol PP terhadap pedagang kaki lima (PK5) yang menggelar lapak di seputaran Pasar Pringgan nyaris ricuh [Kamis 19/4: Subuh]. Para pedagang menolak ditertibkan, mereka melakukan perlawanan dengan memblokir jalan dan membakar keranjang serta ban bekas.

Aksi pedagang membuat petugas Satpol PP tidak dapat memasuki kawasan Pasar Pringgan. Mencegah jatuhnya korban, Sekretaris Satpol PP Kota Medan Rakhmat A Harahap pun tidak memaksa untuk masuk. Pemblokiran yang dilakukan pedagang juga menyebabkan arus lalu lintas terputus.

Sebelum melakukan penertiban, petugas Satpol PP dibantu Dinas Perhubungan serta jajaran Kecamatan Medan Baru berjumlah 300 personel lebih dahulu menggelar apel di Lapangan Gajah Mada. Dalam apel, Rakhmat mdewakili Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan berpesan agar penertiban mengedepankan langkah-langkah persuasif.

Usai apel, tim gabungan selanjutnya bergerak menuju kawasan Pasar Pringgan yang berjarak sekitar 500 meter. Namun langkah tim gabungan langsung terhenti, sebab para pedagang langsung melakukan penghadangan dengan memblokir jalan disertai pembangkaran keranjang-keranjang serta ban bekas.

Suasana semakin memanas, sebab para pedagang tidak mengizinkan tim gabungan masuk melakukan penertiban. Rakhmat menginstruksikan kepada seluruh tim gabungan untuk bertahan dan berupaya melakukan negoisasi dengan para pedagang. Namun pedagang tidak menerima, pemblokiran dilakukan sampai pagi hari. Akibatnya arus lalu lintas pun terputus, tak satu pun kenderaan yang berani melintasi blokir yang dilakukan para pedagang.

Walaupun sempat gagal namun dialog kembali dilakukan. “Kita minta kepada para pedagang untuk membuka blokir jalan dan memadamkan api agar kenderaan bisa masuk melalui Jalan DI Panjaitan. Sebab, pemblokiran dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan menghalangi warga yang ingin berbelanja,” kata Rakhmat.

Semula pedagang tidak terima, mereka mendukung kehadiran PT Parbens mengelola Pasar Pringgan karena akan melakukan modernisasi.

“Alhamdulilalh setelah kita lakukan pendekatan dan memberikan pengertian, akhirnya para pedagang pun melunak. Mereka akhirnya membuka blokir jalan dan memadamkan api,” jelas Rakhmat.

Dengan pembukaan blokir jalan, satu persatu kenderaan bermotor mulai melintasi kawasan tersebut. Kemudian diikuti dengan pembersihan yang dilakukan tim gabungan terhadap sisa material keranjang dan ban bekas yang dibakar. Setelah itu tim gabungan juga membersihkan lapak PK5 di seputaran Pasar Pringgan, terutama Jalan DI Panjaitan.

Sekitar pukul 09.30 WIB, Rakhmat pun menarik seluruh tim gabungan dari kawasan Pasar Pringgan. Dikatakan Rakhmat, ada perbedaan sikap antara pedagang yang berjualan di Pasar Pringgan. Dia menjelaskan, pedagang yang berjualan di dalam pasar dengan tegas menolak kehadiran PT Parbens, sedangkan pedagang yang berjualan di luar pasar mendukung kehadiran PT Parbens.

“Penertiban akan kembali kita lanjutkan besok, Jumat (20/4). Selain penertiban, kita juga akan mendirikan posko untuk mencegah agar PK5 tidak berjualan kembali di trotoar maupun bahu jalan!” tegasnya.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.