Kolom Acha Wahyudi: GERINDRA MENUDING HIDUNG SENDIRI

Lagi-lagi Gerindra ngelawak… tapi GA LUCUU!!!

 

Setelah memprovokasi buruh untuk melakukan Aksi Buruh beberapa hari lalu, yang ngarep bisa berlangsung heboh (syukur-syukur bisa melengserkan Presiden persis sama dengan skenario menjatuhkan Gusdur), admin Twitter Gerindra langsung keselek biji kedondong. Itu terjadi ga lama setelah akun Gerindra ngetwit gini:

“Mau ke luar negeri? Ke Morowali saja! Jika anda berkunjung ke daerah di Sulawesi Tengah tersebut, anda seperti berada di Ghuangzhou atau belahan provinsi lainnya di RRC saking banyaknya pekerja asing Tiongkok di area tersebut. “Menciptakan 10 juta lapangan kerja. Tapi buat siapa?”

Lalu dibalas telak oleh salah satu netizen Andi Aniessa Rachman @Aniessa_Andi yang jelas menohok langsung di ulu hati:

“Tolong @gerindra jujur ungkap ke publik bahwa Prabowo adalah pemilik PT Bintang 08, salah satu perusahaan tambang di Morowali yang banyak mendatangkan TKA. Ayo mari jujur. Mari kita bongkar!”

Kalau dilihat namanya pakai gelar Andi, seperti juga namaku, maka jelas mba Anniessa ini orang Bugis alias asli orang Sulawesi yang kelihatannya punya data akurat.

Morowali yang tanahnya penuh kekayaan tambang itu sudah jadi mainan jenderal-jenderal sejak dulu dan mereka menggandeng perusahaan China.

Jadi, masuknya investor China ke Marowali udah lama kelles. Banyak teman yang tahu kalau sejak 2008-2009 aja sudah ada pekerja-pekerja dari China..yang memang kemampuan kerjanya 4-5 kali pekerja lokal (coba ditiru yang baiknya ya. Indonesia ikut menandatangani perjanjian AFTA lho!).

Lagipula isu TKA yang lagi hot digoreng ini harusnya ditanyakan kembali ke Gerindra. Itu Gubernur Sulawesi Tengah (Longki Djanggola) bukannya orang Gerindra, ya? Ngapain aja dia sampai TKA banyak di Marowali tong?!

Ada sedikit tambahan info terkait PT Bintang 08 itu punya Prabowo atau bukan. Sejak aku kerja di sebuah Multi National Company, sudah ngerti masalah nominee… yaitu sebuah anak perusahaan yang dimiliki oleh sebuah konglomerasi ataupun perorangan. Dengan alasan-alasan tertentu, yang pasti demi keuntungan sebanyak-banyaknya, mencantumkan nama Nominee sebagai pimpinan di akta pendirian perusahaan. Artinya, menggunakan nama orang lain, meski orang ini tidak mengerti apa-apa tentang jalannya perusahaan.

Kadangkala Nominee yang dipilih itu supir atau Office Boy perusahaan, atau siapa saja yang dinilai polos dan tidak akan neko-neko di kemudian hari. Para Nominee ini biasanya diberikan imbalan ala kadarnya berupa honor tahunan.

Praktek ini banyak dilakukan juga oleh perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki anak-anak mantan penguasa terlama di Indonesia, atau mantan penguasa lain, selain Habibie dan Gusdur tentunya. Atau perusahaan yang benar beroperasi dalam skala besar, tentu dengan modal besar. Kemudian, tiba-tiba, muncullah nama konglomerat baru sebagai pengalihan perhatian publik atas pemilik sebenarnya.

Hmmm… Itu MNC beneran hanya punya Hary Tanoe? Atau Lion Air, siapa sih yang punya? Eeh… nanti dulu, di balik Trans Corp itu siapa, ya? Hmmm… jangan-jangan TVOon juga sebenernya bukan mayoritas punya group Bakrie lagi. Hiks.

Makanya…. kalau mau bertarung, gulung lengan bajumu, bertarung yang fair!!! Jangan menepuk air di dulang, yang terpercik sudah pasti muka loe sendiri, ndrooo !!!

#GWJKWaje
#JKW2PeriodeĀ 

HEADER: Guangzhou (China)







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.