Kolom Sanji Ono: MARI KITA BICARA KEADILAN

Banyak yang nggak terima waktu saya bilang cebong yang akan GOLPUT di Pilpres 2019 karena SP3 HRS adalah Cebong Labil. Mereka mengatakan ini bukan soal dukung mendukung, ini soal keadilan. Bila Jokowi saja tak sanggup memenjarakan HRS siapa lagi yang mampu? Baiklah mari kita bahas satu per satu.

Apakah kalian ingin Jokowi memerintahkan Polri dalam hal Polda Jabar untuk langsung memenjarakan HRS?

Kalau iya, terus apa bedanya Jokowi dengan Orde Baru yang memenjarakan bahkan melenyapkan musuh-musuh politiknya? Padahal, kalian teriak-teriak soal demokrasi dan kebebasan. Terus, di mana letak adilnya kalau Jokowi mengintervensi kasus HRS?

Mari kita cerita soal keadilan yang sebenarnya. Tahukah kamu sejak 72 tahun Indonesia Merdeka masyarakat Minas Barat (Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Provinasi Riau) akhirnya bisa merasakan bagaimana teraliri listrik? Selama ini, mereka hanya mengandalkan PLTD untuk penerangan rumah mereka, itu pun hanya di malam hari. Inilah namanya keadilan.







Tahukah kamu sejak Jokowi menjabat sampai September 2017 sudah ada 73.656 desa telah teraliri listrik dan masih ada sekitar 2.500 desa atau sekitar 7% dari total desa di Negeri ini belum teraliri listrik. Bila semua negeri ini terang benderang dgn aliran listrik itulah keadilan yang sebenarnya.

Adilkah menurut kalian saat masyarakat Nduga, Asmat dan daerah pelosok Papua lainnya tersenyum melihat bentangan jalan nasional terbangun di daerah mereka?

Tanyakan ke hati nuranimu sebuah keadilan atau bukan saat para petani kita tertawa bahagia ketika hasil panen mereka meningkat pesat karena adanya bantuan alsintan, bibit, pupuk, pembangunan waduk dan irigasi sampai jaminan beli oleh Bulog untuk hasil panen mereka.

Terkahir, coba tanyakan kepada para nelayan kita bagaimana rasanya mendapatkan hasil tangkapan yang luar biasa banyak karena melimpahkan stok ikan nasioanal karena efek kebijakan penenggelaman kapal, bantuan alat tangkap, BBM subsidi yang tepat sasaran sampai asuransi keselamatan jiwa saat melaut yang diberikan oleh pemerintah mereka. Sebuah keadilan bukan untuk para nelayan?

Taukah kamu semua di atas tadi terjadi di rezim ini? Yup, di era Jokowi.

Ingat kawan, ini masih awal. Jokowi baru meletakkan fondasi, masih banyak kekurangan sana sini yang harus diperbaiki dan semua ini harus berlanjut bila kita ingin melihat kejayaan negeri ini.

HRS hanya serpihan debu. Dia hanya secuil kotoran dari Nawacita besar Jokowi. Jangan anya karena kekecewaan sesaat kalian mengancurkan mimpi para petani, nelayan dan masyarakat kecil lainnya.

Apakah kami yang tetp setia mendukung Jokowi tidak kecewa dgn SP3 HRS, apakah kami tidak ingin melihat ulama pegecut ini masuk bui untuk kesekian kalinya?? tegas kami katakan, Ya kami Kecewa dan kami ingin melihat HRS tidur di dinginnya lantai penjara.

Tapi kami ingin semuanya terjadi bukan karena intervensi Jokowi. Jangan tanyakan soal rasa sakit dan kekecewaan pada kami.

Mencabut dukungan untuk Jokowi hanya memberikan poin gratis buat mereka. Hanya memberikan tempat untuk begundal-begundal dan perampok negara untuk kembali menguasai negeri ini.

Yakinkah Jokowi pasti tahu model manusia seperti apa mereka? Ini hanya soal waktu. Hanya soal kapan, di mana dan bagaimana caranya membuang sampah masyarakat ini tanpa menimbulkan kegaduhan politik nasional. Karena sampah memang harus dibuang pada tempatnya.

#2019TetapJokowi







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.