Kolom Andi Safiah: UUD 1945 Pasal 28 I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.




Indonesia hanya akan bisa bebas dari propaganda yang melahirkan teror jika pemerintahannya bersikap tegas. Jika pemerintahannya takut maka di sanalah agenda besar dari teror sedang bekerja.

Dalam bukunya Homo Deus, Yufal Noah Hariri sudah mengingatkan bahwa esensi dari terorisme adalah pertunjukan dimana rasa takut yang memang menjadi kelemahan seriously homo sapiens diaduk-aduk hingga memunculkan kepanikan serius di mana-mana. Jika pemerintahan suatu negara tidak bersikap tegas dan cenderung membiarkan rasa takut itu merayap dalam ruang-ruang kesadaran rakyatnya lewat media paling ampuh macam agama, maka aksi-aksi terorisme itu akan berkembang biak seperti virus.

Para teroris itu seperti lalat, tidak punya kemampuan untuk menghancurkan sesuatu dengan kekuatannya sendiri. Biasanya taktik yang mereka gunakan adalah meminjam banteng yang lebih besar dari dirinya sendiri untuk bisa menghancurkan targetnya. Persis seperti kasus fundamentalis Islam yang bermimpi ingin menghancurkan kekuatan Saddam Husein di Irak. Mereka tidak sanggup lalu meminjam tangan US lewat propaganda dan teror sehingga banteng US ngamuk dan menghabisi Saddam Husein beserta terorisnya sekaligus.

Lalat teroris bisa parkir di atas puing-puing peninggalan Saddam Husein, sebagai bangsa Indonesia jelas tidak ingin berakhir seperti Irak atau negara-negara timur tengah dan untuk itulah mengapa kepala negara perlu belajar dari President Putin bagaimana mengancam “lalat” dengan meminjam moncong rudal balistic. Artinya, tidak ada kompromi apalagi berbasa-basi dengan gerombolan terorist.

#Itusaja!







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.