Kolom Hayati Silo Nur: RUMAH KITA

Teroris itu seperti anak panah lepas dari busurnya. Juga seperti anak yang tak tahu jalan pulang ke rumah alias tersesat. Coba kalau dia faham jalan pulang atau minimal masih ingat rumahnya.

Keluarganya juga sanak familynya, tidak mungkin dia mau lakukan mati konyol dengan bunuh diri.




Sudah jelas-jelas NKRI ini rumahnya. Sudah jelas-jelas Bumi Pertiwi ini rumah sanak familynya. Hoho ….. masih bangga dengan rumah orang lain. Aneh memang. Sudah jelas-jelas keyakinan mana pun tidak mengajarkan bunuh diri. Sudah jelas-jelas Islam tak mengajarkan jihad yang ngawur.

Arti jihad itu luaasss …. Arti pengorbanan itu luaaasss ….. Arti ibadah itu luaass ……. Sembarang aja mau-maunya mati konyol dengan bunuh diri.




Di sinilah harusnya peran penting para alim ulama. Para habib, para kiyai-kiyai, para pemuka agama, para orangtuanya, guru-gurunya untuk memberi pemahaman yang baik atau CINTA NEGERI serta terus menggandeng para generasi anak-anak negeri untuk selalu mencintai negeri sendiri. Juga mencintai bangsa sendiri, menghargai keyakinan siapa pun, menghormati Bumi Pertiwi.

INI NKRI RUMAH KITA, RUMAH RAKYAT INDONESIA, RUMAH KITA.

Saya ini cuma wong ndeso yang CINTA DAMAI dan CINTA NEGERI.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.