Kolom M.U. Ginting: KAMPRET

Tikus Got 1, Tikus Got 2, dan Kampret . . . wow, metafor yang tepat pilihan. ‘Kampret’, apa karena suka teriak-teriak, serta kakinya di atas dan kepalanya di bawah, ya? (Merujuk ke Kolom Asaaro Lahagu)

Dari segi lainnya ialah kekuatan luar (NWO) yang melihat tikus dan kampret bikin meleleh air liurnya. Santapan paling lezat pikirnya. Karena “the thrust of ‘regime change’ — is deployed in all major regions of the world” kata Professor Chossudovsky dalam bukunya “The Globalization of War”.




Neolib NWO sudah merasakan lezatnya tikus dan kampret 1965. Di sini dapat hasil triliunan dolar dari SDA, dari satu sumber saja seperti emas Papua perusahaan neobib Freeport. Dan kekuasaan di tangan rezim marionet yang diangkat dan ditentukan sendiri oleh neolib internasionl NWO.

Teror pembantaian 3 juta ‘orang komunis’ 1965 dan kudeta Soekarno sampai sekarang masih bersimpang siur beritanya. Masih tetap gelap atau digelapkan. Masih perlu peningkatan pengetahuan publik yang luas. Kekurangan informasi dan pengetahuan inilah yang telah menjadi kekuatan utama bagi neolib NWO untuk bikin teror dan ‘rezim change’.

“It’s hard to think of a solution to these problems, given the fact that those who are pulling strings behind closed doors are so powerful, but their power lies in our ignorance.” (Lihat di SINI).

Mari terus meningkatkan pengetahuan



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.