Kolom Ray Bambino: PILIHAN

Ketika kita butuh sandal/ sepatu, maka kita membeli dengan memilih size, warna dan fungsi.

Ketika kita butuh baju pesta, maka kita membeli dengan memilih size, warna dan menyelaraskan antara kebutuhan dan keuangan yang ada.




Ketika kita butuh teman, maka kita bergaul, lalu memilih dengan standard tertentu. (Bullshit orang tidak memilih dalam berteman).

Ketika kita butuh pasangan hidup (suami/ istri) maka kita pun mencari, memilih dgn kriteria atau syarat-syarat yang bersifat prinsip. Intinya, pencarian dan pemilihannya jauh lebih detil dan njelimet karena orang yang akan kita pilih akan menemani kita sampai masa tua kelak.

Hal di atas adalah realitas kehidupan yang kesemuanya membutuhkan sebuah pilihan kita sebagai individu, dari yang sekunder sampai dengan yang primer. Lalu, apakah kita memilih dlm memeluk sebuah agama? Atau hanya “memakan” secara mentah-mentah agama yang “diwariskan” oleh orangtua kita?

Ketahuilah bahwa untuk urusan sandal saja kita melakukan pilihan sendiri, namun mengapa untuk urusan yang esensinya jauh lebih tinggi kita rela tidak memilih atau dipilihkan?

#Salam “Berpikir Gila”




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.