Kolom Andi Safiah: PEMISAHAN NEGARA DENGAN AGAMA

Yang menarik sekaligus teragung dalam agama adalah dari sana semua jenis sentimen lahir. Itulah yang membuat manusia bisa tampil dengan gaya brutal. Menghina, melecehkan, hingga menghabisi sesama manusia akibat spirit sentimental yang mengontrol alam bawah sadarnya.

Sampai saat ini, agama masih menjadi alat terfavorit dalam politik untuk tujuan hegemoni dan rebutan kekuasaan.

Tidak perlu terheran-heran atau emosional ketika agama dijadikan kendaraan oleh mereka yang ambisi berkuasaannya begitu besar dari pada kapasitasnya. Bagi saya, yang terdaftar sebagai warga negara biasa di Indonesia, hanya terus berharap, agar pada waktunya akan lahir sebuah kesadaran besar dari bangsa ini untuk memisahkan kedua elemen mematikan itu; negara dan agama benar-benar terpisah secara tegas. Memang bukan permanen pemisahannya karena itu sangat tidak mungkin.

Pemisahan secara tegas mana wilayah agama dan mana wilayah negara paling tidak bisa membuat manusia yang hidup di dalamnya tidak salah kamar lagi, karena plank penunjuk jalannya di buat dengan jelas dan tegas. Misalkan, belok kiri untuk agama dan belok kanan untuk negara.

Mungkin harapan ini terdengar utopis di masa ini, tapi tidak untuk masa depan bangsa ini.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.