Kolom Boen Syafi’i: SENGKUNI MIMPI JADI RATU

Mbah Min ceritanya pengen jadi presiden, tah? Woalah, ada udang di balik bakwan dan rempeyek rupa-rupanya. It’s oke, wajar kok. Karena setiap WNI tanpa terkecuali memang bebas mencalonkan diri menjadi pemimpin di negeri ini. Tapi mbok yo ngomong dong dari dulu. Masak mau nyapres wae kok menjelek-jelekan lawan politiknya segala?

Apalagi bawa-bawa nama Tuhan segala. Emang Tuhan kadernya partai PAN?




Padahal rakyat kebanyakan sudah tahu siapa yang paling jelek perilakunya, diantara Pak Jokowi dan dirimu, Min, Mbah Min. Masak disebut perilaku baik jika janji berjalan kaki Jakartah–Jogja saja tidak kau tepati, Min, Mbah Min. Masak disebut perilaku baik jika sering menuduh seseorang serta menghasut rakyat tetapi nihil bukti.

Katanya sih, Mbah Min, terinspirasi oleh Mbah Mahatir di Malaysia. Tetapi Mbah Mahatir kan dulunya pernah menjadi Perdana Menteri di negerinya. Lha, sampean opo? Presiden Srimulat wae kagak pernah. Iyo kan, Min, Mbah Min?

Mbah Mahatir dikagumi di negerinya seperti Pak Habibie. Lha, sampean? Lihat fotomu wae, kecoa-kecoa pada mati semua. Mbah Min, saya bilangin, yo, Mbah Mahatir itu sangat terinspirasi dengan kinerja Pak Jokowi.

Sedangkan sampean malah terinspirasi dengan Mbah Mahatir? Berarti secara tidak langsung, sampean terinspirasi dengan Pak Jokowi, dong. Hayo ngaku, cie cie swit swit. Ahsudalah, Mbah Min. Pesan saya andai benar mau maju menjadi presiden di negeri ini, harap ke Pulau Papua dulu.

Lho, kok ke Papua?

Iya ke Papua dulu untuk ganti nama. Dari yang semula A Min menjadi A Plus? Sukur sukur berubah menjadi nama. A Plus Gideon Techuari, kan keren, tuh. Seperti kata Gus Dur: “Sampai kapanpun Si Amin gak akan pernah jadi presiden. Karena jadi presiden itu nilainya harus A+. Lha, ini malah A-.

Woalah Min, Mbah Min, pengennya sih kayak Mahatir? Lha, kok ternyata malah kayak wong kentir? Micin eh miriss.

Salam Jemblem




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.