Kolom Eko Kuntadhi: MALING SELENDANG

Menjelang lebaran begini setiap kali istriku menanak nasi, dia selalu mengingatkan saya untuk tidak membuka tutup rice cooker. Awalnya hal itu saya tanggapi biasa saja. Tetapi ketika hal itu terus menerus diucapkan setiap kali memasak timbul rasa penasaran juga.

Rahasia apa sih, yang disembunyikan di dalam rice cooker?

Saya jadi ingat kisah Jaka Tarub yang beristrikan bidadari. Mulanya Jaka Tarub mencuri selendang bidadari yang sedang mandi di sungai. Tanpa selendang sakti, sang bidadari tidak bisa pulang ke khayangan. Akhirnya bidadari nyasar itu disunting Jaka Tarub sebagai istrinya. Anaknya sudah empat.

Nah, setiap kali istri Jaka Tarub menanak nasi dia melarang suaminya membuka tutup panci. Tapi, dasar lelaki maling selendang, Jaka Tarub rupanya ngeyel. Diam-diam, dia membuka tutup panci saat sang istri sedang menanak nasi.




Betapa kagetnya dia ketika didapati hanya sebutir beras yang ditanak. Padahal selama ini, dia makan dengan cukup. Badannya tambah gempal. Anak-anak juga gak kurang gizi, tumbuh subur dan lucu.

“Pantas saja beras di pendaringannya tidak pernah menyusut,” pikirnya.

“Ah, namanya juga bidadari nyasar,” bathinyya lagi.

Namun sejak kejadian itu kesaktian seperti sirna. Istrinya tidak bisa lagi menanak sebutir beras untuk makan mereka sekeluarga. Jumlah beras yang dimasak kini sama seperti orang lain.

Lama-lama persediaan beras mereka menyusut. Di akhir kisah, sang istri menemukan selendang yang dulu disembunyikan Jaka Tarub di bawah tumpukan padi. Dengan selendang itu istrinya meninggalkan lelaki tambeng itu sendirian. Kembali ke alamnya sebagai bidadari.

Tentu saya bukan Jaka Tarub yang hobi ngintip bidadari mandi. Tapi larangan istriku itu membuat rasa penasaran saya sama seperti yang dirasakan Jaka.

Dengan perasaan deg-degan, saya membuka tutup rice cooker. Sreet… Wow, saya terperangah. Ternyata selama ini istriku hanya menanak sebutir beras untuk makan kami sekeluarga. Pantas saja dia gak pernah meminta uang untuk membeli beras.

Tapi saya tidak pernah menyembunyikan selendang di dasar tempat beras. Saya juga tidak berkenalan dengan istriku di pinggir sungai sehabis dia mandi. Hanya saja setelah kejadian itu ada rasa gelisah yang terus menerus datang. Namun saya menahan diri dan tidak membicarakannya.

Sore hari saya lihat istriku seperti sibuk mencari-cari sesuatu di almari. “Kamu lihat selendangku yang warna pink, nggak? Aku cari ke mana-mana, kok nggak ada. Besok mau aku pakai buat sholat ied, tuh…”

Lalu kepalaku seperti berputar. Keliyengan…







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.