Kolom Eko Kuntadhi: PELAJARAN AKHLAK DARI AMIEN RAIS

Di mata Amien Rais, Jokowi itu gak ada bagus-bagusnya sedikitpun. Ketika pemerintah membagikan jutaan sertifikat tanah secara gratis kepada rakyat, Amien menuding itu adalah pengibulan. Entah apa maksudnya. Padahal jutaan rakyat memang mendapatkan sertifikat tanah secara gratis.

Saat pemerintah berusaha menarik investor asing untuk membuka usahanya di Indonesia, Amien menuduh Jokowi menjual negara ke tangan aseng dan asing. Padahal sejak jaman rekiplik, semua Presiden juga berlomba menarik investor untuk berinvestasi. Negeri yang tanpa investasi asing, gak akan bangkit ekonominya.




Tapi Amien, pasti bukan orang bodoh yang tidak memahami arti investasi asing untuk pembangunan ekonomi. Hanya saja, dia merasa penting untuk menuding Jokowi secara jorok. Kebenciannya seperti sudah melampauai batas.

Ketika Jokowi pada setiap kesempatan menjalin hubungan mesra dengan kyai, ulama dan kalangan pesantren di seluruh Indonesia. Amien Rais dengan nyinyir menuding Jokowi anti Islam.

Ada lagi yang lebih kejam. Amien menuding di jaman Jokowi justru ada kebangkitan PKI. Entah dari mana datanya, pokoknya gara-gara Jokowi, PKI bangkit di Indonesia. Tentu, Amien tidak pernah tahu dimana para anggota PKI yang dituduhkan itu. Tujuannya hanya untuk menstigma Jokowi dekat dengan PKI.

Ini jelas sebuah tuduhan yang sangat keji.

Jokowi sendiri pernah membantah secara berseloroh. “PKI itu bubar tahun 1965. Saya lahir pada 1961. jadi waktu PKI bubar, saya masih Balita. Masa ada anggota PKI yang Balita?” candanya.

Terakhir, Amien bahkan membawa-bawa Tuhan untuk melawan Jokowi. Katanya jika Jokowi tidak lengser pada 2019 nanti, Tuhan akan malu sebab tidak mengabulkan doa untuk ganti Presiden.

Di mata Amien Rais, Jokowi yang sekarang Presiden Indonesia dengan segala prestasinya, hanya tampak buruk, rendah, jahat dan gak bisa apa-apa. Bahkan Amien yakin Tuhan berpihak kepada dirinya untuk menjatuhkan Jokowi.

Kita hampir tidak pernah dengar kata-kata positif yang keluar dari mulut Amien mengenai Jokowi. Semuanya negatif, kasar dan banal. Kebenciannya pada Jokowi sudah menembus level 9. Bahkan dengan kesombongannya, dia meminta Jokowi sowan ke rumahnya. Jokowi yang seorang Presiden, diminta sowan ke rumah Amien Rais.

Kini Amien Rais mendeklarasikan dirinya mau maju menjadi Calon Presiden. Mungkin saja sekadar manuver. Atau juga sebuah langkah serius. Kita gak tahu. Apa tanggapan Jokowi? Oh, Presiden Jokowi rupanya tidak terlatih bersikap sinis seperti Amien Rais. Jiwa dan akhlaknya jauh lebih membanggakan ketimbang kekerdilan omongan Amien.

“Saya kira itu sangat bagus. Kita tahu beliau seorang tokoh politik yang tidak diragukan lagi pengalamannya, senioritas beliau dalam kancah politik nasional juga tidak diragukan lagi,” ujar Jokowi memuji Amien Rais.




“Kapabilitas serta leadership beliau juga saya kira enggak ada yang meragukannya. Rakyat gak meragukan itu. Ini akan memberikan banyak alternatif pilihan untuk rakyat.”

Apa yang bisa kita tangkap dari fenomena ini? Pelajaran ahlak seperti apa yang bisa kita petik dari kedua tokoh bangsa ini?

Kekejian dan tudingan buruk Amien kepada Jokowi, justru dibalas dengan pujian. Kata-kata buruk dan memuakkan dari Amien kepada Jokowi, ditanggapi dengan kata-kata sanjungan yang manis. Jokowi sepertinya ingin menunjukan, kebencian orang kepadanya, tidak cukup menjadi alasan untuk dia berbuat buruk kepada orang tersebut.

Bicara soal niat Amien maju sebagai Capres, saya jadi ingat Abu Kumkum yang dulu sangat nge-fans sama Amien Rais.

“Mas, dalam hidupku ada yang membuat saya menyesal, ada juga yang bikin saya bersyukur,” katanya suatu ketika.

“Yang bikin akang menyesal apaan?”

“Saya menyesal pernah mencoblos Amien Rais sebagai Capres,” jawab Abu Kumkum.

“Terus, yang kang Kumkum paling syukuri, apaan?”

“Saya bersyukur dia gak kepilih…”




One thought on “Kolom Eko Kuntadhi: PELAJARAN AKHLAK DARI AMIEN RAIS

  1. Balas mengejek atau memaki Amien Rais tidaklah patut dari seorang berjiwa besar seperti Jokowi.
    Apakah Amien Rais tidak berjiwa besar?
    Wah, wah, kalau dilihat dari ucapan-urapannya ya meragukanlah he he . .

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.