Kolom Andi Safiah: KEADILAN DAN KEMANUSIAAN

Prabowo pernah mendukung Jokowi dan Ahok dalam kontes Pilkada DKI dan mereka sukses memenangkan hati sekaligus pikiran rakyat Jakarta. Ini salah satu contoh bahwa pergerakan dan dinamika dalam politik bisa bergeser 360º dengan beragam alasan di belakangnya dalam waktu singkat.

Begitupun yang terjadi pada mereka yang awalnya mendukung lalu berubah menjadi pengkritik tajam, atau yang tadinya menjadi pengkritik tajam berubah menjadi pendukung fanatik temporal.

Beginilah praktek politik yang terjadi di republik ini sejak merdeka hingga saat ini. Tidak heran jika spirit yang dibangun adalah “tidak ada kawan dan lawan abadi, karena yang ada hanyalah kepentingan abadi dalam politik”.

Jadi, menurut saya, berpolitiklah di atas prinsip yang sudah tertulis lirih dalam konstitusi bangsa ini. Penjajahan di atas dunia wajahnya sangat beragam. Apapun jenis keragaman model penjajahan harus terus dilawan, karena di sana spirit kemanusiaan dan keadilan bersemanyam.

#Itusaja!







One thought on “Kolom Andi Safiah: KEADILAN DAN KEMANUSIAAN

  1. “Apapun jenis keragaman model penjajahan harus terus dilawan, karena di sana spirit kemanusiaan dan keadilan bersemanyam.”

    Wow . . . ini dia kesimpulan briliant, “dimana keadilan bersemayam”?
    Dari segi kontradiksi, dia bersemayam dalam perjuangan untuk keadilan dunia dan bangsa-bangsa. Bersemayam didalam KONTRADIKSI POKOK DUNIA sekarang ini, dalam perjuangan demi kepentingan nasional bangsa-bangsa kontra kepentingan internasional neolib deep state yang mau membangun NWO tyrani internasional mendominasi kekuasaan dunia demi duit dan power.

    Jadi sekarang sudah sangat mudah untuk melihat seseorang atau seorang pemimpin politik dunia dimana dia berdiri dalam Kontradiksi Pokok untuk keadilan itu.

    Dimanakah berdiri Hollande dan semua pemimpin UE dalam Kontradiksi Pokok itu?

    Semua pemimpin UE sadar 100% mereka berdiri dimana, karena UE itu sendiri adalah proyek besar NWO di Eropah. Karena itu disini TIDAK ADA KERAGUAN. Pernyataan ini semakin diperkeras dengan bermunculannya partai-partai nasionalis Eropah penentang UE yang disebut partai-partai ‘populis’ oleh UE dan NWO, karena mereka ini tidak mau atau sungkan memilih kata ‘nasionalis’. Ingat, bahwa nasionalisme dan perjuangan nasional/kultur satu negeri dan semua negeri-negeri dunia adalah musuh utama NWO.

    “World events do not occur by accident. They are made to happen, whether it is to do with national issues or are staged and managed by those who hold the purse string.” Denis Healey, former British Secretary of Defence and Chancellor of the Exchequer.
    Denis Healey seorang pemimpin dan pendiri Bilderberg grup (organisasi pengusaha neolib internasional) mengatakan soal NWO, “lebih baik bikin satu pemerintahan memimpin dunia daripada saling bunuh sesama manusia”, katanya. Lihat disini:
    https://www.youtube.com/watch?v=dGMecfM7Lgg

    Sebagai politikus, Healey jelas berdiri dimana.
    Tetapi dimanakah berdiri Jokowi, SBY, Prabowo, Rizieq, Amien Rais atau presiden Duterte, presiden Trump dll dalam Kontradiksi Pokok Dunia perjuangan untuk keadilan itu?
    (Sedikit koyok-koyok soal ini akan menyusul he he . . . ).

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.