Sirulo TV: Ditemukan 6 Pelampung Tanpa Tubuh Korban di Danau Toba

EMMY F. PURBA & PELIN DEPARI. Tim Dit Sabhara Poldasu yang bergabung dengan Posko SAR Gabungan menemukan 6 pelampung keselamatan berbentuk rompi di sebuah tepian Danau Toba. Lokasi tepatnya penemuan ini adalah Pantai Sahitni Huta Desa Tambun Raya (Kabupaten Samosir).

Selain keenam pelampung keselamatan, tim Dit Sabhara Poldasu juga menemukan sandal, sepatu kets dan 4 buah helm yang diduga keras adalah milik para korban.




Sandal dan sepatu kets diduga dikenakan oleh pemiliknya saat KMP Sinar Bangun tenggelam ketika menyeberangi Danau Toba sehingga mengakibatkan para penumpang kecebur ke danau. Sebagaimana telah banyak diberitakan oleh banyak media, KMP Sinar Bangun mengalami kecelakaan saat menyeberangi Danau Toba dari Simanindo, Pulau Samosir (Kabupaten Samosir) ke Tigaras (Kabupaten Simalungun) [Senin 18/6: Pukul 17.00 WIB]. Kecelakaan ini terjadi saat angin kencang menerjang kapal yang bermuatan padat penumpang (Baca beritanya di SINI).

Menurut salah seorang anggota tim Dit Sabhara Poldasu (Kepolisian Daerah Sumatera Utara), Zulkifli, keenam pelampung itu berasal dari KMP Sumut I dan KMP Sumut II yang kebetulan juga berlayar di lintasan yang sama saat KMP Sinar Bangun mengalami kecelakaan itu. Awak kapal KMP Sumut I dan KMP Sumut II tidak berani menanggung resiko untuk mengangkat para korban yang sedang terancam tenggelam di air danau karena kapal mereka pun sudah kelebihan penumpang.

“Lalu, mereka melempar pelampung keselamatan ke arah para korban yang sedang berjuang untuk tidak tenggelam,” kata Zulkifli kepada SORA SIRULO sesaat setelah penemuan rompi-rompi keselamatan itu.

Awak kapal KMP Sumut I dan KMP Sumut II sepertinya telah melakukan tindakan yang tepat. Akan tetapi, diperhitungkan, para korban mengalami kesulitan menggunakan pelampung itu karena 2 alasan penting. Pertama, mereka sedang berjuang untuk tidak tenggelam dengan rasa ketakutan yang sangat sehingga panik. Seorang yang pintar berenangpun akan mengalami kepanikan dalam situasi itu dan kemungkinan besar sebagian besar korban tidak pintar berenang. Ke dua, Meskipun dalam keadaan tidak panik dan pintar berenang, belum tentu mereka mengetahui bagaimana caranya menggunakan rompi keselamatan itu.

Jelas sekali awak kedua kapal mengalami dilemma. Namun, hampir dapat dipastikan, ditemukannya keenam pelampung keselamatan itu menandakan bahwa tidak ada korban yang sempat mengenakannya.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.