Kolom Boen Syafi’i: PEMBENCI ISLAM NUSANTARA

“Apa itu Islam NUsantara? Aliran apa lagi itu? Sesat sekali para penganutnya, Islam itu harus kaffah. Islam ya Islam, dong. Gak ada di Quran yang menyebut Islam NUsantara”.

Kata si hidung pesek, berjidat gosong dan bertubuh pendek yang tiap hari memakai daster mirip ibu-ibu  PKK. Dan, anehnya lagi, mereka berhalusinasi seolah-olah hidungnya mancung dan tubuhnya tinggi tegap.




Lucu? Ya, mereka itu lucu sekaligus “kentir”. Padahal, mereka dilahirkan di Bumi NUsantara, dikasih makan dari hasil Bumi NUsantara. Sampai membuang limbah makanan di perutnya pun juga di bumi yang sama, yakni NUsantara.

Tetapi, apa yang Bumi NUsantara ini dapatkan? Tiada hari tanpa cemoohan, hinaan, ejekan terhadap kultur budaya luhur sebagai intisari paku buminya NUsantara. Lucu, kata mereka Islam haruslah kaffah alias total dalam mencontoh Kanjeng Nabi. Tetapi didalam keseharianya, mereka tidak menggunakan bahasa Arab, melainkan bahasa NUsantara. Mereka buta dengan Arab pegon alias Arab gundul, padahal Al Quran dulunya tanpa harokat alias tanpa tanda bunyi




Mereka makan nasi, padahal Kanjeng Nabi dulunya makan roti gandum dan juga kurma. Mereka ke mana-mana naik kendaraan bermesin, kenapa kok tidak memakai unta saja? Dan, yang lebih aneh lagi adalah, jika Kanjeng Nabi dulunya menikahi janda-janda tua paruh baya, tetapi kenapa kini poligami yang mereka terapkan, justru memilih janda muda yang kinyis-kinyis wajah dan bodinya?

Dan sebenarnya masih banyak kelucuan dari pribumi pesek yang sok ke Arab-araban ini. Padahal sejatinya, takdir kita pertama kali saat dilahirkan di dunia adalah menjadi “Indonesia”, bukan Arab, India, Eropa ataupun Nigeria.




Jadi bertoleransilah, murah senyumlah, berempatilah dan hormatilah perbedaan yang ada, karena begitulah Indonesia. Dengan mensyukuri ke Indonesiaan kita, sama halnya kita menghormati segala ketetapan yang telah diberikan olehNya.

Ditakdirkan menjadi Indonesia dan menjadi NUsantara saja kalian tidak bangga, eh lha kok malah bangga di saat kalian meminum “Fifis Unta”.

Vangke yang gak bertepi.

Salam Jemblem




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.