Kolom Ganggas Yusmoro: PERGURUAN BELA DIRI vs PERGURUAN AGAMA

“Mas, kenapa Jepang, Korsel, China bahkan sekarang Thailand menjadi negara yang lumayan maju?”




Mau tahu? Salah satunya di sana banyak perguruan bela diri. Mereka menempa manusia-manusia lebih tangguh, sehat jasmani dan rohani untuk menjadi lebih disiplin dan lebih sportif. Sportivitas adalah dasar dari akhlak manusia. Di sana ada kejujuran, ada tenggang rasa. Pikiran jadi waras dan rasional. Cerdas dan pekerja keras. Di ilmu bela diri, terdapat ilmu tentang filosofi hidup.

Itu yang membuat ada keseimbangan antara hati, pikiran, kehendak dan nafsu.

“Terus, dengan Indonesia bagaimana?

Di sini malah banyak perguruan agama. Ya, jadinya maklum yang diomongin agama mulu. Mana ada agama yang bisa menyatukan umat manusia? Yang terbukti adalah, meski Tuhannya sama, kitabnya sama, nabinya juga sama, karena tidak satu golongan, mereka saling menghujat, saling menyalahkan, merasa yang paling bener. Lebih celakanya lagi, mereka saling membunuh. Perang hanya karena berbeda golongan. Malah, kalau dibawa ke ranah politik, jika tidak mendukung dan tidak satu kelompok, mereka dianggap tidak beriman.

“Jadi, lebih baik mana? Banyak perguruan bela diri atau banyak perguruan agama?




Belajar agama itu juga baik. Namun, ya, jangan fanatik buta. Yang jelas negara-negara di Timur Tengah sebagai sumber datangnya agama dengan negara-negara Jepang dan lainnya, mana yang lebih tenteram, lebih baik dan lebih maju?

“Mau belajar bela diri, aahhh ..

Bagus…. bagus…. bagus ….



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.