Kolom Eko Kuntadhi: PESAN ‘INBOX’ DARI TEMANKU

Tiga minggu lalu, ada teman yang meninggal. Kena serangan jantung. Saya tidak sempat melayat karena waktu itu kebetulan sedang ke luar kota. Tapi sesampainya di Jakarta, saya sempatkan ziarah ke makamnya.

Malam kemarin, saya memandangi foto-foto teman itu di halaman FB-nya.

Entah kenapa, melihat foto-foto dan statusnya, seperti merasakan dia masih ada. Masih terasa segar celutukannya pada status saya. Begitupun pesannya via FB messenger yang mengajak saya ngopi. Saat itu saya cuma membalas singkat, “Lihat nanti ya, bro. Gue sibuk banget nih…”

Dia hanya membalas. ‘Ok’

Malam itu, saya merasakan kangen. Mungkin karena pada suatu masa, kita pernah jalan ke mana-mana bareng. Pernah juga mengejar gebetan yang sama, meski dua-duanya ditolak. Lalu saya menulis pesan pada akun FB-nya. Mulanya hanya untuk melepaskan rasa kangen itu.

“Apa kabar, bro? Semoga lu di sana baik-baik aja. Jaga kesehatan ya, bro. Jangan sampe kena serangan jantung yang keduakali,” begitu tulis saya. Tentu saja, saya tidak pernah berharap ada balasan.

Tapi, tadi pagi saya kaget melihat notifikasi HP. Ada balasan dari temanku. “Alhamdulillah baik, bro. Iya, kemaren gue kena serangan jantung. Meninggal deh. Sorry, gue gak ngabarin sebelumnya. Maklum, gue meninggalnya juga mendadak.”

Sebelum saya sempat menjawab, pesannya masuk lagi. “Bro, gue cabut dulu, ya. Ada acara orientasi buat angkatan baru, nih. Hahahha, di sini gue diospek lagi. Baik-baik lo di dunia. Banyak-banyak ibadah…”

“BTW, lu masuk surga apa neraka, bro?” tanya saya. Saya berharap dia membalasnya. Tapi setelah sekian lama menunggu, tidak ada jawaban sama sekali.

Saat ini, saya masih terus memandangi layar HP. Saya penasaran menunggu jawabannya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.