MASYARAKAT SEBAGAI SUBYEK DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

ADINDA DINDA. MEDAN. Paradigma pengelolaan sampah selama ini yang cenderung mengacu pada standar teknis pelayanan, mendasarkan perhitungan terhadap jumlah penduduk, sudah tidak relevan. Sudah saatnya paradigma ini diubah dengan menempatkan masyarakat sebagai subyek, sedangkan Pemerintah sebagai fasilitator. Ini disampaikan oleh Wali Kota Medan (Drs. H. T. Dzulmi Eldin, S MSi) yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Hukum (Sulaiman Harahap SH MSp) dalam membuka kegiatan Rapat Akhir Pembahasan Master Plan Manajemen Pengelolaan Persampahan Kota Medan di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan Jl. Kapten Maulana Lubis No 2 [Senin 16/7].

Disampaikan oleh Wali Kota, bahwa tantangan dalam mengelola sampah semakin berat.

Mengingat semakin bertambahnya jumlah sampah di perkotaan sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Untuk itu, pengelolaan sampah berbasis masyarakat akan menjadi prioritas utama Pemko Medan. Wali Kota yakin jika masyarakat dibangun kesadarannya dalam mengelola sampah secara mandiri tentu permasalahan sampah di kota ini akan tuntas.

“Tentunya kita semua menginginkan hunian yang bersih dan asri, kesadaran akan mengelola sampah yang baik dan benar harus terus dibangkitkan dalam pemikiran dan jiwa masyarakat Kota Medan demi terwujudnya Medan Zero Waste 2020,” ujar Wali Kota.

Untuk itu, Pemko Medan menggandeng Lembaga asal Jepang, Institute For Global Environmental Strategies (IGES) dalam hal pengelolaan sampah di Kota Medan. Rencananya IGES akan membantu menyusun master plan terkait pengelolaan persampahan ini.

“Kita bersyukur IGES mau membantu kita dalam mengelolah persampahan dikota Medan, ini harus kita tindak lanjuti sehingga nantinya kita dapat mengelolah sampah secara sistemik dan terpadu,” ujar Wali Kota.

Semantara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan (H.M. Husni) saat memimpin rapat mengatakan Master Plan ini nantinya, akan dibangun bersama dengan stakeholder terkait sehingga menjadi aksi nyata baik dari segi sarana dan prasarana, SDM dan kawasan yang menjadi titik-titik pengelolaan sampah.

“Ini akan menjadi strategi kita bersama dalam mewujudkan langkah yang kuat demi mewujudkan kota Medan yang bersih,”ujar M. Husni.

Rapat ini juga dihadiri oleh Deputi Konsulat Jenderal Jepang di Medan Takeshi Aoki, Tim Institute For Global Environmental Strategies (IGES), Kepala OPD dan Camat, Para Akademisi dan praktisi lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.