Kolom Asaaro Lahagu (Pembalasan Dendam Anies): KALI ITEM YANG KOTOR, BAU DAN HITAM, DITUTUP JARING HITAM

Sejak menjadi Gubernur DKI, keberadaan Kali Item di belakang Wisma Atlet, menjadi musuh nomor satu Anies. Kali yang bernama Item ini terus memberikan perlawanan sengit kepada Anies. Kali Item itu tetap bertahan dan berjuang atas serangan Anies agar tetap hitam, bau dan kotor.

Perjuangan gigih Anies dengan senyum manisnya yang dirangkai dengan makna kata, tak juga berhasil mengalahkan Kali Item ini.

Padahal Anies berambisi setinggi langit untuk mengubah Kali Item menjadi jernih, biru, bersih dan harum mewangi laksana kali surgawi. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengubah wajah Kali Item. Mulai dengan pembersihan menggunakan nano buble, sampai dijernihkan dengan mesin pengolah Limba dari Sandiaga, tetap saja Kali Item tak mau mengalah. Kali Item tetap kokoh bertahan pada prinsip kodratnya: Tak bisa diubah oleh Anies.

Bahkan usaha hebat Anies dengan rangkaian kata santun agar Kali Item berubah dengan sadar, gagal total. Pun usaha persuasif Anies dengan semboyan keberpihakan, selalu kandas di hadapan Kali Item. Kali Item tak bergeming: Tetap hitam, kotor dan bau.

Melihat usaha kandasnya gagal, dendam Anies kemudian semakin tersulut. Dendamnya semakin membara dan memuncrat-muncrat ketika ia harus berpacu dalam waktu yang semakin sempit. Perhelatan Asian Games yang tinggal menghitung hari. Hal itu memaksa Anies mengubah strategi.

Anies terus berpikir keras mencari taktik yang lain. Dan akhirnya Anies berhasil. Anies menemukan sebuah taktik baru, yakni aksi nekat: Tutup pakai jaring hitam. Dan taktik itupun diterapkan langsung oleh Anies untuk membungkam Kali Item.

Tindakan tegas Anies menutup Kali Item terpaksa dilakukan karena Kali Item tidak bisa diajak kerja sama. Karena itu, Anies langsung menurunkan pasukan terbaiknya yang ahli dalam menggunakan jaring hitam. Hasilnya luar biasa. Kali Item benar-benar tak berkutik. Muka sombongnya tertutup habis.

Ditutupi Kain Jaring Hitam, Bau Tak Sedap di Kali Item Mulai Berkurang. Foto: Kompas.com 9Kamis 19/7]

Tujuan Anies menutup Kali Item adalah agar tidak terlihat oleh para atlit luar negeri yang tinggal di Wisma Atlet. Anies tidak bisa menahan malu jika Kali Item mengusik keberadaan para atlit Asian Games. Apalagi jika Kali Item mengeluarkan bau busuk spektakulernya, akan langsung membuat pingsan para atlit.

Atas alasan itulah, Anies melancarkan taktik blitzkierg ala Jerman dalam perang dunia ke dua. Anies menempuh jalan pintas, jalan ringkas, jalan potong, jalan singkat yang tak ditemukan sebelumnya. Taktik jaring hitam. Hasilnya luar biasa menggelikan dan mengharubirukan.

Wajah Kali Item kini raib dalam pandangan mata. Sepanjang aliran Kali Item yang dekat dengan Wisma Atlet, jaring hitam dengan gagah perkasa mengubur semu Kali Item. Dengan panjang enam ratusan meter dan lebar dua puluhan meter, wajah garang Kali Item kini tak terlihat.

Tentu saja para atlit yang melihat jaring hitam di belakang Wisma atlit akan bertanya-tanya. Ada apa di balik pemandangan jaring hitam itu? Untuk menjawab pertanyaan besar mereka, maka para atlit itu akan langsung blusukan menguak misteri di balik jaring hitam itu.

Ketika mereka mendapat jawaban bahwa jaring hitam itu gunanya adalah untuk menutup Kali Item yang kotor, bau dan hitam, maka para atlit itu akan berdecak kagum. Mereka kagum akan etos ide sang gubernur. Ketika tidak mampu membersihkan Kali Item, maka di tengah kesulitan, ide spektakuler gubernur muncul.

Potensi Kali Item yang sudah ditakhlukan Anies dengan jaring hitam menjadi daerah pariwisata, jelas akan mengerek nama Anies. Warga Jakarta akan berbondong-bondong menyaksikan mahakarya sang gubernur. Jadilah Kali Item menjadi daerah pariwisata. Ternyata sang gubernur bisa mengubah sebuah masalah menjadi hal yang beruntung.

Jika pariwisata Kali Item semakin menarik, maka tidak tertutup kemungkinan dijadikan arena bisnis baru. Siapa saja yang ingin menyaksikan jaring hitam ala Anies harus membeli tiket masuk. Jadilah Kali Item menjadi tujuan wisata baru yang menguntungkan. Otomatis daerah di sekitar Kali Item pun akan ramai. Masyarakat banyak pun bisa menjual makanan, minuman dan membuat arena parkir. Inilah yang disebut keperpihakan kepada rakyat kecil ala Anies.

Taktik jitu Anies, yang sukses membungkam Kali Item, sangat bisa diterapkan pada sungai-sungai lain di Jakarta. Bila sebuah aliran sungai tak juga bersih-bersih, kotor dan bau, maka tindakan tegas akan dilakukan, yakni ditutup dengan jaring hitam.

Temuan taktik jaring hitam ala Anies ini akan bisa dipatenkan. Hak paten akan sangat mungkin diajukan kepada pihak pengelola hak paten oleh Anies agar para gubernur yang lain tidak menirunya. Peniruan taktik jaring hitam yang ditemukan Anies bisa dituntut di muka hukum dengan pasal pelanggaran hak cipta.

Ke depan, kesuksesan Anies dengan taktik jaring hitamnya, akan bisa diterapkan untuk menakhlukan masalah lain. Misalnya ketika ada perumahan kumuh, jorok dan bau, maka Anies akan mengerahkan pasukannya untuk menutupnya dengan jaring hitam.

Kali Item kini sudah ditakhlukan oleh Anies. Wajah Kali Item kini sudah tidak terlihat untuk beberapa waktu. Walaupun di bawah permukaan jaring hitam, perlawanan Kali Item yang tetap ngotot bau, kotor dan hitam tetap berlangsung. Namun setidaknya dari jendela Wisma Atlet sudah tidak terlihat.

Dengan suksesnya Anies menutup Kali Item, dengan jaring hitam, maka dendam Anies terbalaskan sudah. Jika ada kali lain yang ngotot memberikan perlawanan, maka nasibnya akan seperti kali Item.

Selanjutnya, jika taktik jaring hitam sudah tak laku, maka Anies akan menerapkan taktik jitu yang lain, yakni memecat jabatan kali yang kotor, bau dan hitam mereka dengan WA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.