Kolom Boen Syafi’i: TUTUPIN SAJA, BERES KAH?

Anak Kang Paidi yang masih kecil bernama Ngatemi. Suatu ketika, dia bermain dengan teman sekolah TKnya yang bernama Sutini dan Darmijo di ruang tamu rumahnya. Mereka bermain masak-masakan di atas meja ruang tamu. Ada tepung, air dan berbagai sarana permainan yang mereka gunakan. Karena saking asyiknya, Si Ngatemi menumpahkan tepung yang bercampur air itu di atas meja ruang tamu bapaknya.

Spontan, khawatirlah mereka andai Kang Paidi bapak si Ngatemi mengetahui hal tersebut.

Lantas, timbulah ide “briliant” dari Sutini temanya. Kata Sutini kepada Ngatemi dan Darmijo: “Bagaimana kalau kotoran yang ada di meja ini kita tutupi taplak yang masih baru saja, Mi?” Jawab si Ngatemi: “Oh, benar juga kamu, Ni, sebentar aku ambilin taplak baru dari lemari, ya.”

Tak lama kemudian, Ngatemi mengambilkan taplak baru dan segera menutupkannya ke kotoran tepung yang bercampur air.

Kata Darmijo: “Ayo, kita main di luar saja. Keburu bapaknya Si Ngatemi marah karena mengetahui hal ini.”

Jawab Sutini: “Ho’oh, Jo, ayo Mi kita main di luar saja dan biarkan taplak baru ini menutupi kotoran.”

“Ho’oh ayoooo,” jawab Ngatemi.

Bagi anak kecil seusia mereka, ide menutup kotoran di meja dengan taplak baru itu adalah hal yang kreatif.

Tetapi lain cerita, jika ide ini muncul dari seorang dewasa apalagi lulusan dari sekolah luar negeri. Maka, bisa dikatakan, orang seperti ini mungkin dewasanya rajin mengkomsumsi.

“Fifis Unta.”

Ternyata bukan cuma Mamah Dedeh yang berhijab, sungai dekat wisma atlit pun diwajibkan untuk terlihat syarngi pula.

Vangke.

Salam Jemblem

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.