Kolom Boen Syafi’i: PKS DULU DAN KINI

Dulu, di Jaman SBY, seorang Rizieq Sihab, Munarman, dan beberapa pentolan FPI dipenjara. Adakah teriakan ganti presiden? Jawabnya, Nihil, tidak ada. Dulu di Jaman SBY, menteri dan kadernya banyak yang terjerat kasus korupsi. Adakah teriakan ganti presiden?

Jawabnya Nihil, tidak ada.

Dulu di Jaman SBY, di Papua harga bensin per liternya Rp. 100 ribu dan semen satu sak Rp. 500 ribu. Adakah teriakan ganti presiden? Jawabnya Nihil tidak ada. Dulu di Jaman SBY, kalau mudik sering macet, bahkan bisa berhari-hari di jalan raya, adakah teriakan ganti presiden? Jawabnya Nihil tidak ada.

Dulu di Jaman SBY, pembangunan tol dan infrastruktur lainya tidak segencar seperti saat ini. Adakah teriakan ganti presiden? Jawabnya, Nihil, tidak ada. Dulu di Jaman SBY, website teroris merajalela dan aksi teroris pun semakin gencar. Adakah teriakan ganti presiden? Jawabnya Nihil tidak ada.

Dulu di Jaman SBY, NU dan Ansor hanya dianggap ketika saat Pemilu tiba. Adakah teriakan ganti presiden? Jawabnya Nihil tidak ada. Dulu di jaman SBY, meski saham Indonesia di Freeport masih 10 persen saja, adakah teriakan ganti presiden? Jawabnya Nihil tidak ada.

Namun kini di era pemerintahan Pak Jokowi, tiba-tiba saja muncul “gerakan anti presiden” dengan pencetus si Mardani Ali Sera dan Neno Warisman. Kenapa bisa muncul gerakan ini? Karena kini PKS dan gerombolanya tidak lagi berada di lingkar pemerintahan Pak Jokowi. Mereka kini hanya bisa menikmati fifis unta, daripada segarnya es kelapa muda ala NUsantara.

Salam Jemblem..







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.