Kolom Ganggas Yusmoro: SEJATINYA, PILPRES 2019 YANG BERTARUNG BUKAN JOKOWI SAJA

Perjalanan terjal dan berliku seorang Jokowi sehingga bisa menjadi Orang Nomor satu di Negri ini tentu butuh proses panjang. Bagaimana tidak? Berawal hanya seorang tukang kayu lalu mendirikan perusahaan mebel dan bisa mengeksport mebel ke luar negeri. Tentu ini adalah sebuah hasil kerja keras. Namun, prestasi yang luar biasa apakah karena bisa mengeksport mebel? Ternyata bukan.

Yang membuat seorang Jokowi dilirik oleh Ibu Mega karena Kepribadiannya. Karena nilai moral dan etika sekaligus mumpuni dalam managerial.

Menjadi Walikota Solo 2 kali dengan kemenangan telak. Lalu diantarkan menjadi Gubernur DKI dan, bagaikan air mengalir, perjalanan seorang anak manusia yang bernama Jokowi bisa menjadi orang Nomor 1 di negeri ini dengan pertarungan sengit. Dengan mengusung Nawa Cita sebagai Implementasi cita-cita Bung Karno, Jokowi berteriak lantang dengan motto kerja, kerja dan kerja.

Apakah hanya retorika belaka? Apakah hanya ngomong belaka?

Siapa Presiden sebelumnya yang berani menggulung mafia Migas? Bahkan Pak Mantan yang seorang jenderal sekalipun hanya sekedar wacana. Tidak berani sama sekali. Dan seorang Jokowi yang diejek “ra iso opo-opo” oleh Si Zong menunjukkan keberaniannya.

Siapa Presiden yang berani menenggelamkan mafia pencurian ikan di Laut? Padahal, konon, para mafia itu dibacking oleh orang-orang kuat. Hanya Jokowi. Presiden-presiden sebelumnya ternyata lebih ora iso opo-opo.

Siapa presiden yang berani merebut Freeport bahkan Blok Mahakam serta kemarin Blok Rokan juga kembali direbut oleh Indonesia? Jokowi lagi. Presiden-presiden sebelumnya hanya memikirkan partai dan anaknya seperti halnya Pak Mantan.

ini yang paling fenomenal. Siapa presiden yang memikirkan saudara-saudara kita di Papua dengan BBM satu harga? Hanya Jokowi. Lah, yang presiden berbadan bongsor selama 10 tahun ngapain saja? Kenapa lebih plonga plongo?

Bukan itu saja. Mulai bendungan yang mangkrak di Jaman Orba, Jaman Soeharto, lho, ya. Hingga proyek-proyek bendungan di Jaman Pak Mantan yang juga mangkrak, oleh Jokowi dibangun. Kenapa? Jokowi sudah bertekat bulat Indonesia harus swasembada Pangan.

Apakah Pencapaian Jokowi di apresiasi oleh Oposisi?

Inilah oposisi di Indonesia. Orientasi mereka hanya berkuasa. Seperti halnya Rezim Pak Mantan. Karena terlalu lunak terhadap HTI dan PKS, maka, ketika HTI dibiarkan beranak pinak, mereka menggunakan agama untuk menyerang siapa saja orang-orang baik dan berprestasi di negeri ini seperti halnya Ahok.

Bukti nyata oposisi merusak Indonesia adalah kinerja pemimpin terpilih di DKI. Uang rakyat dihambur-hamburkan untuk kepentingan gak jelas dan dipakai bancakan.

Pilpres 2019 bukanlah pertarungan seorang Jokowi dengan wakil oposisi. Sejatinya yang bertarung adalah bangsa ini yang mencintai Indonesia yang plural, yang berpancasila dan berbhineka tunggal ika dengan kaum begundal. Para mafia, koruptor dan pencoleng yang akan akan merusak negeri ini. Kata Bpk Ramadhan Syukur: “Musuh Jokowi dan kita adalah para pengkhianat bangsa. Dan Agama menjadi senjata andalan untuk merusak Indonesia!”

Dengan cara apa mereka merusaknya? Salah satunya dengan “nasi bungkus”.

#TetapJokowi.
#MenangkanJokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.