Kolom Nisa Alwis: Dari Kantor Ini, Tugas Saya Adalah Menjawab FAQ

“Apa sih gunanya asuransi, Nis?”

Untuk manajemen risiko. Karena hidup tidak selalu aman. Biarkan asuransi bekerja saat kita dalam situasi berat, seperti terkena sakit kritis, atau kecelakaan, atau tutup usia. Biaya semua tadi itu bisa selangit. Demi mempertahankan hidup orang tersayang, keluarga kadang harus menjual rumah dsb. Antisipasi, sedia payung sebelum hujan.

“Uang saya sekian tahun tidak kembali, Nis?”

Premi asuransi beda dari tabungan bank. Setiap risiko yang ditanggung pihak asuransi tentu ada biayanya. Jika risiko terjadi, nasabah mendapatkan hak klaim sebesar nilainya. Jika tidak terjadi, tak perlu merasa rugi. Karena Bapak/Ibu sudah dalam perlindungan. Justru perlu bersyukur, karena hal terburuk tidak terjadi.

 

“Saya berserah pada Allah saja, Nis. Allah yang melindungi semua hidup saya.”

Tidak ada yang membatasi Bapak/Ibu untuk tawakkal. Kita percaya Allah maha pelindung. Tapi kita tetap perlu menutup pintu rumah dan menguncinya tiap malam. Tetap perlu berobat bila sakit. Asuransi ada untuk menyempurnakan ikhtiar. Agama menyuruh kita bersiap utk masa datang.

 

“Saya lebih suka investasi, Nis.”

Itu bagus. Tapi sisihkan sedikit saja untuk asuransi. Fungsinya beda. Bapak/ibu beli ruko 1M. Lalu butuh biaya RS 1M. Apakah menjual ruko bisa dalam hitungan hari? Sedangkan tindakan medis tidak bisa menunggu lama. Jika disisihkan 5% saja dari dana tadi untuk asuransi, saat terjadi risiko besar anda aman. Aset anda pun tetap aman.

 

“Asuransi mahal sih, Nis.”

Mobilmu diasurasikan all risks? Apalagi pemiliknya, there are so many risks in the life. Atur pendanaan sekarang. Jika sudah terjadi risiko baru mau bikin asuransi, terlambat. Syarat jadi nasabah cuma tiga ko: sehat, dananya ada, dan cinta keluarga.

Any other questions?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.