Kolom Bastanta P. Sembiring: Dari Sandi BB-nya Jokowi ke Sandi Uno Berakhir Keprihatinan

Beberapa waktu lalu di hadapan para relawan, Jokowi mengeluarkan Sandi BB (Berani Berantem). Ini merupakan perlawanan sekaligus advis dari Jokowi untuk kemudian dipakai oleh para relawan agar berani melawan setiap tuduhan miring terhadapnya. Dari pihak seberang ternyata menanggapinya dengan sangat serius, bahkan memanfaatkan pernyataan Jokowi sebagai amunisi untuk menyerang balik. Sampai-sampai ada kelompok yang melaporkannya agar diperoses secara hukum.

Tak mau kalah, pihak Probwo; ditiuplah Sandi Uno terbang melayang bebas ke langit politik untuk melawan Sandi BB-nya Jokowi.

Dengar-dengar dari isue yang beredar, katanya, Uno menggelontorkan dana sebesar Rp 1 T, masing-masing PAN dan PKS menerima Rp 500 M. Jumlah yang sangat fantastis! Dan, ngomong-ngomong, ini saran ya, buat KPK bolehlah lirik-lirik dikit itu duit darimana asalnya. Apakah dana pribadi Uno, atau dana yang digalang dari kolega atau relawannya, atau sumber lainnya. Bukannya kita ‘nggak percaya Uno punya duit segede itu, tapi ini cuma saran supaya ke depannya tidak ada sikut sana sini.

Keluarnya Sandi BB Jokowi yang sempat membuat mesra hubungan Kubu Prabowo dkk (termasuk PAN, PKS, dsb) dengan kubu SBY, sampai-sampai katanya sudah ke tahap tunangan antara putera mahkotanya dengan si Juragan Horses tersebut, tiba-tiba terancam batal dengan munculnya Sandi Uno. Mendadak pula muncul istilah Jendral Kardus.

Sudah sayang, sayangan. Cinta, cintaan. Eh… nikahnya sama yang lain. Kira-kira demikian gambaran warga Medsos yang turut prihatin terhadap isue kandasnya hubungan mesra tersebut.

Saya juga “turut prihatin…”

Ada lagi yang bilang itu sebenarnya salahnya SBY yang terlalu Baper. Kan biasa, namanya juga dalam menjalin hubungan, pasti ada pasang surutnya. Orang yang sudah bertahun-tahun nikah aja bisa kandas dengan perceraian, ini masih tahap PDKT. Ya, ‘nggak usah baper kalilah.

Namun, itulah dinamika kehidupan dan berpolitik, tidak ada yang akurat benar dapat kita prediksikan. Apakah benar ini dinamika alamiah yang terjadi, atau hanya sebuah skenario untuk mengendurkan pintu di pihak Jokowi terhadap kemungkinan berkoalisi? Atau hanya akal-akalan mengecohkan pandangan. Karena tentunya isue SARA mungkin sudah turun harga, maka dinaikkanlah isu keprihatinan dan kardus menjelang Pilpres 2019.

Namun, secepatnya besok saat pendaftaran ke KPU kita akan mendapat gambaran ke arah mana isue ini akan dihembuskan.

Salam Mejuah-juah Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.