Kolom Boen Syafi’i: SOWAN JOKOWI BIASA SAJA

“Kenapa sih Jokowi itu sering pencitraan dengan sowan ke para kyai segala?” kata gerombolan Kamvret yang lagi ngegosip, sambil ngrokoti buah mangga di kebun belakang rumah.

 

Ah, andai yang berbicara ini orang yang kearab-araban padahal hidungnya mengsle ke dalam sih wajar jika menilai Pak Jokowi seperti itu. Tetapi, bagi penduduk NUsantara bila berbicara seperti itu, berarti orang tersebut NUsantara KW alias ngaku NUsantara padahal aslinya Kamerun.

Apa yang dilakukan pak Jokowi bagi kalangan penduduk NUsantara lebih-lebih wong ndeso, sowan beliau itu adalah hal yang lumrah wal biasa.

Memang begitulah adat budaya NUsantara dari jaman kalabendu sampai jaman peristiwa kalahn jengking yang pernah tayang di tipiwan memang beda. Jangankan seorang presiden, seorang lurah atau kepala desa saja kalau gak mendatangi atau sowan ke ndalem kyai pasti merasa ada yang kurang di dalam hidupnya. Karena memang kepada para kyai lah mereka terkadang curhat, minta masukan, minta saran dan tentunya minta didoakan untuk segala langkah-langkahnya.

Pak Jokowi seorang NUsantara tulen tentu tahu benar tentang adat dan budaya ini. Makanya beliau selalu saja menyempatkan diri untuk sekedar sowan ke para Kyai NUsantara. Sehabis sowan ke para Kyai, bukan lantas serta merta segala masalah bangsa yang sedang dihadapi Pak Jokowi spontan bisa selesai.

Tetapi, sugesti dan insya ALLOH barokah dari para kyai, akan menguatkan jiwa dan raga beliau untuk mengurai segala masalah bangsa yang sedang dihadapi. Bila ngantum bilang bahwa “Jokowi itu hanya pencitraan” waktu sowan ke ndalem para kyai, maka tolong periksakan kejiwaan ngantum sekarang juga ke toko bahan bangunan setempat.

Beliau itu spesial, tetapi tidak pernah merasa spesial.

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.