Kolom M.U. Ginting: MARI MAJU DENGAN JANTUNG JANTAN

“Semua bukan untuk Pak Ahok ataupun Pak Jokowi, tetapi demi cita-cita yang lebih besar lagi, yakni demi Indonesia dan demi masa depan anak cucu serta generasi penerus bangsa nantinya,” sebuah kesimpulan brilian dari Boen Syafi’i di sebuah kolomnya di SORA SIRULO ini (Lihat di SINI).

 

Inilah pedomannya. Kalau Cawapresnya pernah ‘berbenturan’ dengan Ahok kawan seperjuangan Capresnya, itu sudah lalu. Tetapi Cawapres ini bukan menculik dan menghilangkan orang kayak jaman dulu itu. Ini harus jelas perbedaannya dalam ingatan dan praktek kita sekarang ini.

Kesalahan Ma’ruf bisa dimasukkan ke dalam kesalahan manusiawi biasa dalam bikin pertimbangan sebagai seorang manusia.

Terbentur masuk perangkap emosi terutama juga mulanya karena ‘keseleo’ mulut Ahok (juga kesalahan manusiawi yang sangat biasa juga) dan Ahok masuk penjara lewat pengadilan (adil). Yang lebih penting mungkin ialah karena ‘keseleo’ Ahok itu dipelintir pula oleh Buni Yani sehingga betul-betul bikin banyak orang marah. Pemelintiran ini bisa juga dihasut oleh kekuatan luar dalam strategi besar neolib/ NWO memecah belah kekuatan nasional itu.

Sikap masa lalu Ma’rum Amin sebagai Cawapres Jokowi telah pernah juga bikin ‘sakit hati’ banyak pendukung Ahok yang juga pendukung Jokowi tentunya. Kesalahan/ kekeliruan yang bersifat manusiawi harus bisa dimaafkan. Bedakan dengan penentang Ahok yang tidak bisa memaafkan. Pendukung kepentingan nasional harus bisa memaafkan sehingga bisa tampil beda dalam usaha mengutamakan kepentingan nasional kita.

Terutama juga harus waspada hasutan kepentingan luar yang bikin divide and conquer menuju NWO itu. Kita sudah punya pengalaman dalam gerakan pecah belah 1965. Kita mau dihasut untuk membantai 3 juta bangsa kita sendiri! Sim sallabim, kekuatan nasional Soekarno jatuh dan SDA triliunan dolar menguap tanpa asap. Pelajari dan jangan diulangi lagi.

Sekarang semua harus melihat ke depan, kepentingan nasional tadi!

“Don’t waste your time looking back at what you’ve lost. Move on, life is not meant to be traveled backwards. Look in the future and WIN it.”

Mari semua terutama generasi muda kita, maju ke depan bersama Jokowi dengan kemauan keras dan dengan jantung jantan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.