Kolom Andi Safiah: BERPERADABAN MULIA

Merayakan keberagaman karakter dan budaya bangsa Indonesia di hari kemerdekaan adalah bukti bahwa Indonesia masih ada. Itulah spirit Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa, yang artinya walaupun kita berbeda-beda, namun tetap satu juga. Tidak ada darma, kebaikan dan kebenaran yang mendua.

Yang suka mendua, mentega, atau menempat adalah mereka yang tidak mengenal “Dharma”.

Mereka tersesat dalam the fabric of reality sementara mereka yang mengerti konsep dharma justru bisa menikmati setiap keberagaman dan perbedaan yang dihasilkan oleh “the fabric of reality” yaitu alam Indonesia yang indah, ramah juga baik hatinya.

Itulah Indonesia yang masih terus melakukan pembenahan di hampir seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kkecewa, jengkel, dongkol, kesal, boring, atau bahkan marah hanyalah efek sampling dari proses perubahan yang sedang dikonstruksi. Tapi, jangan lupa bahwa di sisi lain ada spirit kebebasan, semangat, harapan, dan kepercayaan diri yang sedang berusaha memulihkan diri diantara spirit-spirit yang coba menenggelamkan Indonesia.

Inilah moments penting bagi bangsa Indonesia untuk membuktikan bahwa harapan akan selalu memenangkan masa depan. Proses transformasi yang sedang diupayakan akan berlangsung dalam tempo yang tidak singkat. Kita punya tanggungjawab nasional untuk terus mendorong agar proses transformasi ini berjalan dalam suasana santai berbahagia dan penuh semangat.

Karena kita adalah Indonesia, negara yang memiliki semua alasan untuk menjadi negara terbuka, maju, bebas dan berperadaban mulia.

#Itusaja!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.