Kolom Juara R. Ginting: MINYAK URUT KARO MULAI MENYEBAR DI BELANDA

Barusan saya mendapat pesan WA dari pelatih sepakbola kami (walking football) di Leiden (Nederland). “Juara, tengkuknya Karim katanya sudah tidak sakit lagi. Saya mau juga minyak urut Karo itu,” kata pelatih kami yang ayahnya berasal dari Italy tapi ibunya orang Belanda ini.

Karim adalah seorang muslim asal Maroko. Dia datang ke lapangan sepakbola tempat kami berlatih hanya untuk menonton kami latihan karena salah seorang anggota tim kami adalah tetangganya.

Sewaktu saya memperkenalkan minyak urut Karo, orang-orang Belanda agak enggan mencobanya karena memang mereka terkenal sangat konservatif dalam hal-hal beginian. “Kijken …. kijken …. maar noit kopen,” adalah istilah terkenal di dunia untuk tabiat orang Belanda yang terjemahannya “tengok … tengok …. (banyak nanyak pula) tapi tidak pernah mau beli”.




Tapi, Karim yang asal Maroko mau mencoba karena tengkuknya sakit sedangkan dokter tidak bisa berbuat apa-apa terhadap keluhannya. Rupanya hari ini dia mengontak pelatih kami mengatakan tengkuknya sudah tidak sakit lagi sejak saya mengusuknya dengan minyak urut Karo.

Pelatih kami rupanya punya masalah juga dengan lengannya sejak lengannya berulangkali dioperasi karena sebuah kecelakaan. Dia juga mengalami masalah setelah operasi yang dokternya juga kebingungan harus berbuat apa kecuali memberi pil peredam rasa sakit.




Kalau orang-orang Perancis punya rahasia cara pembuatan anggur milik keluarga, orang-orang Karo juga punya rahasia pembuatan resep obat-obatan tradisional yang salah satunya adalah minyak urut ini. Rata-rata orang Karo yang tinggal di Belanda memiliki simpanan minyak urut Karo yang mereka bawa dari Taneh Karo setiap mereka pulang kampung.

Oh, ya, klub sepakbola saya bernama Rodenburg FC. Saya bermain di tim walking football yang dikhususkan untuk usia di atas 40 tahun. Walking football adalah salah satu jenis permainan sepakbola dimana para pemain tidak diperbolehkan berlari tapi berjalan. Boleh jalan cepat asal jangan berlari. Di awal Oktober nanti kami mulai mengikuti kompetisi tingkat nasional untuk Provinsi Zuid Holland dengan sistim home and away. Salah satu lawan terberat tim kami adalah sebuah klub dimana  Simon Tahamata ikut bermain. Simon Tahamata pernah sangat terkenal di dunia sepakbola (2 kali menjadi pemain terbaik Eropah).



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.