Kolom Joni H. Tarigan: MESTAKUNG LUIS MILLA, MESTAKUNG INDONESIA JUARA

Setelah U-23 Indonesia kalah dari U-23 UEA dalam gelaran ASIAN GAMES 2018, saya dan mungkin kebanyakan warga masyarakat Indonesia sangat sedih. Akan tetapi, kesedihan itu tidak menghapus rasa bangga masyarakat terhadap kualitas permainan dan perjuangan Timnas. Tak ingin larut dalam sedih, masyarakat ingin menatap masa depan yang memiliki harapan lebih baik. Semua orang, media, tidak saja lokal, bahkan luar negeri mengakui perkembangan pesat yang telah dialami persepakbolaan Indonesia.

Mayoritas di masyarakat merasa harapan itu semakin mendekati kenyataan jika PSSI memperpanjang kepelatihan Luis Milla.

Pada  28 Agustus 2018, saya pribadi merasa doa saya terjawab. Mungkin juga keinginan warga masyarakat Indonesia secara umum. PSSI resmi memperpanjang kontrak Luis Milla untuk melatih Timnas Indonesia (Lihat di SINI).

Dari kejadian ini, saya kembali lagi teringat dengan Prof. Yohannes Surya, dengan slogan “ MESTAKUNG”. Mestakung adalah singkatan dari SEMESTA MENDUKUNG. Secara singkat, Mestakung adalah bahwa semua, bahkan alam ini, akan mendukung suatu  yang telah dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh.

Dalam konteks sepakbola Indonesia, masyarakat tidak menutup mata atas kerja keras Luis Milla bersam semua tim dan pemain. PSSI sendiri dengan bangga mengakui perubahan yang sudah dilakukan oleh pelatin asal Spanyol tersebut. Masyarakat, PSSI, dan Luis Milla, sepaham bahwa perlu kesabaran, kerja keras dan kerjasama untuk menuju Indonesia juara.

Saya yang bukan pemain bola, secara pribadi sangat bahagia dengan MESTAKUNG LUIS MILLA ini. Ada dua kegembiraan saya secara bersamaan. Kebahagiaan pertama, tentu saja mebayangkan tim sepakbola Indonesia yang akan mempertontonkan keindahan permainan sepakbola. Kadang malah saya membayangkan suatu saat akan rela terbang ke luar negeri hanya untuk mendukung Timnas Indonesia berlaga. Kebahagiaan ke dua saya adalah melihat masyarakat Indonesia sesungguhnya.

Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia rasanya terbelah akibat perbedaan-perbedaan yang mengemuka. Kecemasan tentu saja tidak terhindarkan, terlebih jika melihat media sosial dan media-media berita online. Apalagi  Capres–Cawapres untuk Pemilu 2019 sudah resmi mendaftarkan diri ke KPU.  Setelah mayoritas publik mendukung Luis Milla dan Timnas, saya menyadari Rakyat Indoensia sesungguhnya masih memiliki hati dan harapan yang sama, yakni kemajuan Indonesia.

Sekalipun tensi politik akan meningkat, saya meyakini masyarakat akan melakukan hal yang serupa dengan apa yang telah dilakukan oleh Milla. Masyarakat akan menggunakan hati dan akal sehatnya untuk bersama-sama mewujudkan masa depan Indonesia melaui kepemimpinan yang tidak saja bekerja dengan sunggug-sungguh tetapi miliki visi dan misi ke depan, sama seperti apa yang dimiliki oleh Luis Milla.

Capres–Cawapres sudah resmi mendaftar. Saya melihat dan merasakan situasi jauh berbeda dengan Pilkada yang berlangsung beberapa waktu lalu. Di tempat kerja, di lingkungan tinggal, sangat terasa keadaan mulai membaik. Partai politik sangat jeli melihat kondisi masyarakat, sehingga mampu menawarkan tokoh-tokoh yang bisa mempersatukan kembali  Rakyat Indonesia.

Di lain hal, saya terharu bagaimana Prabowo bisa akur dengan Megawati, JK, Jokowi saat menyaksikan pertandingan silat saat ASIAN GAMES baru-baru ini. Hal yang sangat mengharukan adalah saat Hanafi membuat 2 Capres ini berpelukan.

MESTAKUNG LUIS MILLA, MESTAKUNG INDONESIA JUARA. TIDAK AKAN ADA KERJA KERAS YANG SIA-SIA, KEBERSATUAN KITA SEMUA ADALAH KEHARUSAN.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.