Kolom Andi Safiah: PROTES MEMPROTES AJARAN AGAMA

BetoooL bahwa demokrasi memberikan ruang bebas bagi rakyat untuk mengekspresikan opini dan pikirannya secara terbuka, sesuai dengan hati nuraninya. Cuman saja, problemnya ada di rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang selalu gagal diterjemahkan. Contohnya begini.

Jika si A sebagai warga negara protes pada negara bahwa ajaran “Nganu” bermasalah dan sipenganut ajaran “Nganu” tidak terima dan juga protest ke negara.

Ada baiknya yang memprotes dan diprotes didudukkan bersama oleh negara. Dalam konteks ini negara wajib bersikap netral agar persoalan menjadi lebih jelas. Biarkan si A dan si Nganu berdiskusi dengan baik. Bicarakan di mana letak protes si A. Jika ternyata protes yang dilancarkan oleh si A masuk akal menurut aturan main di negara ini, maka si Nganu harus berani menerima itu dengan lapang dada.

Ini baru demokrasi namanya. Negara tetap berdiri di atas netralitas sempurna lewat aturan main yang ada. Lalu, bagaimana jika aturan mainnya hanya menguntungkan satu golongan? Jika itu yang terjadi maka yang harus diganti adalah aturan mainnya, bukan golongannya.

#Itusaja!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.