Jangan paksakan kebenaran yang kita yakini terhadap manusia lainnya. Bisa jadi kebenaran yang kita yakini belum tentu benar menurut mereka. Misal, “Agamaku itu agama yang damai dan penuh toleransi, jika tidak percaya maka saya gebuk kalian.” Inilah pemaksaan kebenaran yang sebenarnya.
Yakini kebenaranmu dan aku yakini juga kebenaran menurut versiku.
Benar menurutmu belum tentu benar menurutku. Meski berbeda, namun kita tetap satu INDONESIA. Istrimu belum tentu istriku dan suamimu belum tentu suami ku. Weladalah, suami?
Emang eike cowok apaan, cyyynnn.
(Awali Hari Dengan Meringis).