Kolom M.U. Ginting: FAKTANYA DURIAN TETAP ERKALIAGA* (Tanggapan Atas Kolom Bastanta P. Sembiring)

“Berani kritik? Langsung diculik!” Tulis Bastanta P. Sembiring di kolomnya kemarin. Wow, betul begitu memang dia era diktator Orba, berlainan dengan era demokrasi Jokowi.

Untuk lengkapnya Kolom Bastanta P. Sembiring lihat di SINI.

Sekarang, silahkan kritik, tapi pakai argumentasi ilmiah dan terbuka bagi semua. Ini pasti memajukan bangsa ini. Ayo silahkan kritik, terus terang, terbuka, dan pikir dikit. Ada sesuatu yang harus diperjelas lebih mendalam dibandingkan kalau hanya Jokowi yang memikirkan, atau ada usul yang lebih bermanfaat, sehingga kritik jadi sudut pandang berbeda.

Itu memancing perubahan dan perubahan memancing kelahiran perkembangan baru atau kemajuan.

Jangan menirukan kritik seperti di NYT (New York Time) kemarin. Seorang anonim memaki-maki dan mengkritik Trump. Katanya negeri demokratis, tapi masih gelap-gelapan bikin kritik. Ngakunya lagi penulis gelap itu adalah seorang pegawai tinggi Gedung Putih, ha ha . . .

“Coward pengecut tidak bermoral,” kata Trump.

Trump malah menambahkan biar bagaimanapun nanti Pilpres 2020 hanya dirinya calon yang bisa menang. Dia tambah yakin karena lawannya coward pengecut anonim tak berani tunjuk diri, apalagi tunjuk gigi. Jangan ngomong demokrasi kalau tak berani terbuka! Keterbukaan itulah demokrasi sejati, yang sesungguhnya.

Dolar naik seperti dagang durian. Kalau sedang panen berlimpah, harga turun. Sebaliknya juga kalau duriannya tidak banyak, naik harganya. Dolar naik karena pengusaha neolib yang tadinya operasi di luar AS (di negeri tenaga kerja murah seperti China) sekarang terpaksa pulang kampung ke AS bawa dolarnya semua dan investasi di kampung sendiri. Itulah pintarnya Trump mengibuli neolib/NWO untuk pulang kampung sehingga ‘rust belt’ bangun lagi, demi kepentingan nasionalnya.

Fabrik-fabrik mereka di China tadinya produksinya dijual di AS dan masuk tanpa pajak lagi, karena mereka juga yang bikin aturannya, dan itulah yang dimaksudkan oleh Trump bahwa negeri lain memperlakukan AS tidak adil. Sekarang Trump yang bikin aturannya. Dipajaki 25-40%, dan sudah tidak mungkin untuk memproduksi barang-barangnya di luar AS. Kalau diproduksi di China, siapa yang beli? Bankrut atau hijrah kembali ke kampung halaman, hanya itu pilihannya.

Ini jugalah yang bikin pengangguran menurun drastis di AS di bawah kekuasaan Trump. Tidak ada negara di dunia yang pengangguran turun drastis hanya karena pergantian presiden, tidak ada. Hebat Trump he he ….. Dulu ada daerah mati berkarat ‘Rust Belt’, sekarang mulai berkembang subur lagi. Tanpa pemikiran dan sikap Trump, ini tak mungkin terjadi.

Dua negeri (Argentina dan Turki) sangat terpukul dengan dolar naik. Ini karena kehidupan ekonominya sangat tergantung dari harga dolar. Indonesia tidak banyak tergantung dari dolar, apalagi orang awam yang sering beli pisang goreng, pecal atau gado-gado he he tak ada kaitannya biar dolar naik ke langit. Apalagi dengan pengalaman ini, produksi dalam negeri malah bisa dikembangkan lagi. Semuanya yang tadinya diimport.

Indonesia adalah negeri besar kaya penduduk dan SDA. Kita punya modal untuk tidak perlu takut memulai politik BERDIKARI. Trump memikirkan kepentingan nasional AS 100%, mengapa kita tidak? (Daripada mengkhawatirkan keruntuhan ekonomi Turki).

* Erkaliaga adalah Istilah Bahasa Karo yang artinya sama dengan erbunga (berbunga), tapi kata kaliaga (bunga) khusus dipergunakan untuk pohon durian dan sawo.




One thought on “Kolom M.U. Ginting: FAKTANYA DURIAN TETAP ERKALIAGA* (Tanggapan Atas Kolom Bastanta P. Sembiring)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.