Kolom Boen Syafi’i: ALAM YANG MEMBENTUK KARAKTER JOKOWI

Banyak yang kagum dengan kesederhanaan Pak Jokowi. Slah satunya ketika momen beliau bermalam di sebuah tenda pengungsian para korban terdampak bencana gempa di NTB. Spesial kah? Mungkin bagi kita hal itu sangatlah spesial, karena sangat jarang ada seorang pemimpin sebuah negara rela tidur di tenda pengungsian bersama-sama rakyatnya. Tetapi sejatinya hal itu tidaklah spesial sama sekali bagi beliau.

Karena ya memang begitulah karakter seorang Jokowi. Tidak gengsian, dan tidak lupa diri bahwa basic beliau adalah rakyat jelata seperti kita.




Kenapa bisa begitu? Ya karena alamlah yang membimbing beliau untuk menjadi pribadi yang sangat inspiratif seperti saat ini. Beliau adalah pecinta alam sejati. Hal ini dibuktikan di masa muda beliau yang sering hiking atau pendakian di beberapa gunung yang ada di NUsantara.

Bagi pecinta alam sejati, prinsip tentang kesederhanaan, mengagumi segala ciptaan Tuhan, gotong royong, mempunyai nyali dan bisa menempatkan sikap yang baik pasti ada di dalam jiwa mereka.

Bagaimana tidak sederhana, jika bekal makanan yang dibawa hanya beras, indomie atau bahkan sebungkus garam saja. Air yang diminum pun tak jarang dari sungai yang mengalir di tengah perjalanan mereka. Makanan ataupun minuman itu sudah cukup menambah energi untuk melanjutkan perjalanan kembali.

Seorang pecinta alam, pantang untuk bersikap tidak sopan dan harus selalu berpasrah diri kepada Sang Maha Pencipta. Bila pantangan itu dilanggar, maka niscaya alamlah yang akan menghukum mereka.

Maka, jika pak Jokowi itu bisa tidur di tenda, memakai sleeping bag, minum dari kendi, tidak jijik’an, merakyat dan bersikap sangat sederhana ya jangan heran.  Karena memang begitulah sang alam mendidik dan membentuk karakter beliau di masa mudanya. Bagi kita mungkin hal itu sangatlah spesial, namun bagi Pak Jokowi hal itu tiada spesial sama sekali.

Jokowi adalah pemimpin yang sangat spesial tetapi tidak pernah “ngrumangsani” bahwa dirinya itu spesial. Pecinta alam sejati, pasti mempunyai prinsip dan sikap yang sama dengan beliau ini.

“Lho pak Jokowi itu dulunya pecinta alam, toh, pakne?”

“Ho’oh bune, memang kenapa?”




“Woalah, tapi sayang si Alam penyanyi mbah dukun itu sekarang jarang muncul di tipi, yo, pakne?”.

“Weladalah pecinta alam semesta bune, bukane Alam adiknya si Vety Vera”.

“Ediaaaaaan”.

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.