Kolom Asaaro Lahagu: ANALISA MENGAPA RIZIEQ DICEKAL ARAB SAUDI

Mengapa Rizieg dicekal Arab Saudi saat mau ke Malaysia? Ini pertanyaan menarik. Apa alasan Arab Saudi mencekal Rizieq? Dikabarkan pencekalan Rizieq ke Malaysia itu adalah yang ke tiga kalinya. Saat yang ke tiga, ia tidak saja dicekal tetapi juga diinterogasi oleh petugas Imigrasi Arab Saudi.

Untuk menganalisa pencekalan itu, kita awali dengan sebuah pertanyaan mendasar: Mengapa Rizieq tidak pulang ke Indonesia? Bukankah setelah pulang ke Indonesia, ia bisa ke Malaysia mengurus disertasi doktoralnya?

Pertanyaan ini menjadi relevan ketika kasus yang membuat Rizieq tersangka, yakni kasus penghinaan Pancasila dan chatting pornografi sudah di-SP3. Seharusnya ketika statusnya bukan lagi tersangka, Rizieq tanpa beban, pulang dengan riang gembira ke Indonesia.

Publik menduga alasan lain mengapa Rizieq tidak pulang. Rizieq tidak berani pulang karena masih ada 7 kasus lain yang membelitnya. Ia sewaktu-waktu ditetapkan lagi menjadi tersangka. Benarkah demikian?

Dari penerawangan saya, alasan di atas tidak relevan. Mengapa? Demi menjaga ketenangan Pilpres dan Pileg, besar kemungkinan aparat tidak tergesa-gesa mengusut kembali kasus Rizieq. Jika cukup bukti, kasus Rizieq yang lain bisa saja ditunda setelah Pilpres. Jadi, alasan bahwa dia akan ditetapkan sebagai tersangka pada kasus lain bisa dimentahkan.

Lalu, mengapa Rizieq tidak langsung pulang saat kasusnya telah di SP3? Jawabannya skenario Rizieq telah gagal. Apa skenario itu? Rizieq mau pulang saat panas-panasnya perhelatan kampanye Pilpres. Rizieq pulang jika ada kasus besar yang menimpa Jokowi. Mirip Amin Rais, Rizieq mau memancing di air keruh. Persis seperti saat terjadinya kasus Ahok di Tahun 2016 lalu.

Ketika sebagian umat Islam marah kepada Ahok yang menyenggol Surat Almaidah, Rizieq tampil ke depan mengkoordinir kemarahan itu. Lalu, ada Amin Rais, AA Gym yang nebeng. Belum lagi ada Prabowo yang turut juga menunggangi. Hasilnya semua menikmati kemenangan.

Kasus heboh yang sama sedang dinanti oleh Rizieq di Arab. Memang ada beberapa kejadian yang dicoba dipanas-panasin agar meledak. Namun tidak berhasil. Padahal skenarionya simple. Ketika ada kasus besar sedang terjadi, ada demo sedang berlangsung, pada saat itulah Rizieq pulang.

Namun, skenario Rizieq ini sudah terlambat. Ketika ia sudah mau pulang ke Indonesia, Rizieq tidak diijinkan oleh Arab Saudi. Rizieq diminta untuk tetap tinggal di Arab Saudi. Bahkan, hanya sekedar pergi ke Malaysia saja, Rizieq tidak diijinkan. Ia dicekal bahkan diinterogasi. Mengapa Rizieq dicekal? Jawabannya pada perubahan tata sosial yang cepat di Arab Saudi.

Pangeran Muhammad bin Salman (33 tahun) yang digadang-gadang sebagai penerus estafet kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi, sedang giat-giatnya menjalani reformasi ekonomi yang disertai reformasi sosial di negaranya. Salman muda pewaris takhta Saudi itu paham bahwa ultra-konservatisme Saudi adalah penghalang utama visi negara padang pasir yang modern dari segala segi.

Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Muhammad bin Salman mengatakan bahwa Arab Saudi saat ini memerlukan kestabilan politik layaknya negara mayoritas Muslim moderat lain. Investor tak akan tertarik jika Saudi masih ditempeli rekam jejak pengekspor ekstremis yang mengacaukan negara-negara tetangga, juga hingga ke kawasan strategis lain seperti Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Demi mendukung visi Arab Saudi yang moderat, sejak beberapa tahun terakhir, Saudi mulai mengupayakan penanggulanan ekstrimisme. Yang cukup terbaru adalah aksi Arab Saudi awal September 2017. Seperti dikabarkan Arab News, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Ade Al-Jubeir, menyampaikan bahwa otoritas negara Arab Saudi telah memecat ribuan imam masjid yang diduga menyebarkan paham ekstremis.

Empat tahun sebelumnya, Arab Saudi juga telah memecat lebih kurang 3.500 ulama Arab Saudi yang dianggap membawa ideologi ekstremisme dan radikalisme. Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Tuntutan Agama (MOIA) menolak untuk menggaji dan menghidupi ulama garis keras yang akan menciptakan ketidakstabilan politik dan hukum di dalam dan di luar negeri.

Lalu, apa hubungannya dengan Rizieq? Arab Saudi paham bahwa sosok Rizieq adalah sosok penyebar paham intoleran di Indonesia. Apalagi saat ini Indonesia sedang mempersiapkan sebuah hajatan besar Pileg dan Pilpres. Tentu Indonesia membutuhkan kestabilan politik dan gangguan dari para provokator.

Nah, kebetulan Rizieq masuk ke Arab Saudi. Arab Saudi yang dulunya merupakan pengekspor ekstrimisme ke seluruh dunia, sekarang sudah berubah total. Arab Saudi justru menjadi penentang utama kaum ekstremisme dan radikalisme.

Sosok Rizieq yang sedang berada di Arab ditahan oleh penguasa Arab agar tidak kembali mengacaukan Pilpres yang akan dilaksanakan di Indonesia. Arab Saudi yang sudah menanam investasi besarnya di Indonesia di era Jokowi, tidak mau ada kekacauan. Demi kepentingan kestabilan politik di Indonesia, Arab Saudi sengaja menahan Rizieq agar tidak bisa pulang dulu ke Indonesia termasuk melalui negara lain seperti Malaysia.

Lalu, apakah Pemerintah Indonesia mengintervensi Imigrasi Arab Saudi agar tetap mencekal Rizieq? Sama sekali tidak. Jawaban kepolisianpun sudah benar. Polri sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa soal tindakan pencekalan Rizieq oleh otoritas Arab Saudi. Pemerintah Indonesia tentu menghormati keputusan otoritas Arab Saudi. Indonesia tidak punya hak dan otoritas mengintervensinya.

Pencekalan Rizieq itu murni kepentingan dan kebijakan Kerajaan Arab Saudi dan bukan akal-akalan Indonesia. Bahkan Pemerintah Indonesia sudah jauh-jauh hari mempersilakan Rizieq pulang. Bukankah status Rizieq saat ini bukan lagi tersangka?

Alasan Dubes Arab Saudi soal pencekalan itu bahwa Rizieq dicekal demi keselamatannya, kiranya sudah cukup dimengerti oleh Rizieq sendiri dan para pendukungnya. Demi keselamatan bangsa dan negaranya NKRI, demi keutuhan Pancasila, Rizieq diminta tetap saja tinggal di Arab Saudi sampai lebaran kuda.

Begitulah kura-kura.

One thought on “Kolom Asaaro Lahagu: ANALISA MENGAPA RIZIEQ DICEKAL ARAB SAUDI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.