Kolom dr. Lahargo Kembaren SpKJ: DEPRESI PADA ANAK

“Kesehatan jiwa pada anak sama pentingnya dengan kesehatan fisiknya.”

 

Sebagai orangtua, tentunya kita sangat memperhatikan kesehatan fisik pada seorang anak, membawanya segera ke dokter dan memberikan obat bila anak sakit seperti demam, batuk, muntah, dll. Apakah kitapun peduli dengan kesehatan jiwa anak? Depresi pada anak seringkali tersembunyi gejalanya. Marilah coba mengenalinya dan melakukan pencegahan serta penanganannya.

Menurut DSM 5 (diagnostic statistical manual for mental disorder), depresi pada anak memiliki gejala-gejala seperti di bawah ini:

– Suasana hati yang sedih atau mudah tersinggung

– Minat yang menurun, sulit menikmati keseharian

– Penurunan konsentrasi dan sulit membuat keputusan

– Insomnia (sulit tidur) atau hypersomnia (terlalu banyak tidur)

– Perubahan nafsu makan atau perubahan berat badan

– Kelelahan yang berlebihan, mudah capek, energi berkurang

– Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan

– Pikiran berulang tentang kematian atau keinginan bunuh diri

– Agitasi psikomotor (gelisah) atau malas bergerak (mager)

Gejala ini berlangsung selama 2 minggu berturut-turut.

Semua gejala tersebut di atas menyebabkan gangguan fungsi dalam kehidupan sehari- hari di sekolah, lingkungan sosial, dan keluarga. Ketika muncul gejala-gejala depresi pada anak, segeralah berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti: Psikiater, Perawat jiwa, psikolog, dokter umum terlatih untuk segera mendapatkan pertolongan.

Depresi pada anak dapat dicegah dengan melakukan pola asuh yang tepat untuk mendukung kondisi mental anak. Hal yg bisa dilakukan antara lain adalah:

– LOVE, berikan cinta kasih, perhatian bagi anak dan pastikan kita selalu ada untuk mereka

– CONVERSATION, dorong anak untuk mau bercerita tentang apa yang dialaminya, pastikan dia nyaman dan bebas bercerita

– LISTEN, pastikan kita mendengarkan apa yang anak ceritakan, iya mendengarkan, bukan terlalu cepat menasihati dan menghakimi

– FEELING, cari tahu apa yang anak sedang rasakan dan validasi perasaan tersebut

– SYMPTOMS, kenali tanda dan gejala depresi yang muncul

– BEHAVIOR, waspada terhadap berbagai perubahan perilaku yang ditunjukkan anak

– PATIENCE, sabar dalam menghadapi anak, jangan memberikan tekanan yang berat baginya

– EDUCATE, sampaikan pada anak pentingnya kesehatan jiwa

– COPING, bantu anak dalam mempelajari keterampilan koping yang efektif dalam menghadapi stres, misalnya melakukan relaksasi

– REST TIME, pastikan anak memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup

– PROBLEM SOLVING, bantu anak dalam mencari pemecahan masalah yang efektif dan realistis

– ENVIRONMENT, berikan anak lingkungan yang kondusif dan suportif untuk perkembangan mentalnya

– SUPPORT, secara reguler selalu berikan dukungan, motivasi dan pujian bagi anak

– EXERCISE, pastikan anak melakukan olah raga secara rutin untuk menjaga kesehatan fisik dan jiwanya tetap baik

– BE PROUD, sampaikan selalu pada anak bahwa kita bangga padanya, hal ini penting untuk membangun harga diri dan percaya dirinya

– HELP, datang dan berkonsultasi dengan profesional untuk mendapatkan pertolongan

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” (Proverb)

Kesehatan jiwa anak jauh lebih penting dari nilainya di sekolah. Mari sediakan waktu lebih banyak untuk anak karena mereka perlukan itu!

Dk. dr. Lahargo Kembaren SpKJ (Psikiater), bekerja di RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (RS Siloam Bogor) serta merupakan seorang diaken sekaligus Guru KA – KR GBKP Bogor dan Sie Pastoral Konseling GBKP Bogor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.