Kolom Asaaro Lahagu: TAK KUAT DEBAT, AHMAD DHANI KABUR DARI INEWS TV

Ahmad Dhani tak kuat debat, akhirnya kabur dari diskusi di studio INews TV [Jumat 19/10]. Dilansir dari tayangan iNews TV yang diunggah di Youtube, pengamat hukum, Albert Aries tampak memberikan tanggapannya terkait penetapan tersangka Ahmad Dhani (AD). Penetapan tersangka AD ini kemudian dibahas dalam diskusi di studio iNews TV itu. Saya kemudian menonton berulang kali video youtube itu. Dan akhirnya dari sudut pengamatan saya, saya berani mengatakan bahwa AD tak kuat debat. Karenanya ia kabur dari studio di depan mata pemirsa. Ini jelas memalukan.

Bagaimana kejadiannya kaburnya AD tersebut? Mari kita analisa dengan hati riang gembira, sehat, aman dan bahagia selamanya.




AD sudah dinyatakan oleh polisi sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik di Mapolda Jatim [Kamis 18/10]. AD pun sudah dipanggil polisi untuk diperiksa tepat pada hari ia ditetapkan sebagai tersangka. Namun AD mangkir dari panggilan pertama tersebut.

Status tersangka inilah yang dibahas di studio INews TV. AD dan kuasa hukumnyapun hadir. Agar status tersangka itu seimbang, diundang juga seorang pengamat hukum bernama Albert Aries. Awalnya diskusi lancar namun kemudian semakin panas ketika Aries mampu menekuk AD dan kuasa hukumnya secara telak.

Saat melontarkan opininya, Aries mengatakan bahwa pernyataan AD dikriminalisasi oleh polisi sama sekali tidak berdasar. Aries meyakini bahwa pihak kepolisian telah melakukan berbagai pemeriksaan serta melakukan gelar perkara sebelum menetapkan AD sebagai tersangka.

Polisi itu bekerja melalui sistem. Saya tidak berasumsi apapun. Tapi jelas polisi pastinya sudah memeriksa saksi pelapor, ahli bahasa, ahli pidana dan melakukan gelar perkara sampai munculah kesimpulan penetapan tersangka atas nama saudara Ahmad Dhani, ujar Albert Aries.




Sampai di sini, jenggot AD yang sudah dipotong pendek berhenti bergerak. Apa yang diucapkan Aries sangat logis dan sesuai dengan fakta. Artinya, penetapan AD sebagai tersangka bukan dibuat-buat tetapi sudah melalui prosedur hukum yang valid.

Ketika posisi AD mulai kepayahan dengan argumen di atas, Aries mengeluarkan jurus tekuk. Aries meminta kepada AD kalau tidak senang dengan status itu hendaknya melakukan pra peradilan dan bukannya mengumbar di media bahwa ia sedang dikriminalisasi.

Kalau Dhani keberatan dengan penetapan tersangka tersebut silahkan ajukan pra peradilan, sambung Aries.

Seperti diketahui bahwa sehari sebelum diskusi di studio INews tv, AD ditetapkan sebagai tersangka terkait ucapannya ‘idiot’ kepada sekelompok orang saat berada di Surabaya untuk mendeklarasikan tagar ganti presiden dan ternyata ditolak oleh sekelompok orang. Aries pun langsung menohok AD terkait penyebutan kata ‘idiot’ itu.

Menurut Aries, AD seharusnya berhati-hati dalam melontarkan kata-kata terutama di tahun politik dan tidak menyebarkan hate speech.

(Kata) idiot ini berbahaya sekali. Penggunaan kata idiot ini menjelang tahun politik, kita harus memberikan pendidikan sosial politik yang cerdas kepada masyarakat. Jangan menebarkan hate speech,” imbuh Aries.




Mendengar peringatan tersebut, AD sempat beradu argumen dengan Aries. Namun saya lihat posisi AD semakin terpojok oleh argumentasi hukum Aries. AD mencoba mengaburkan makna kata idiot yang telah diucapkannya. Namun Aries tetap saja mengejarnya dan AD pun tak berkutik. Untung pembawa acara melanjutkan pertanyaan lain yang membuat AD akhirnya bisa mengambil nafas.

Agar seimbang topik didiskusikan, pembawa acara nampak mencoba memberikan pertanyaan jebakan kepada Aries terkait apakah penolakan AD di Surabaya itu termasuk persekusi atau tidak. Tentu saja Aries dengan cerdas menjawab pertanyaan itu.

Untuk menohok AD lebih telak, Aries memulainya dengan menyoroti makna tagar ganti presiden. Aries mendengar bahwa tagar ganti presiden itu sempat diikuti oleh Ormas yang dilarang. Menurut Aries hal tersebut sebagai suatu bentuk ancaman yang dapat membahayakan Pancasila.

Saya kalau bicara soal persekusi atau tidak, saya baru mendengar kabar bahwa gerakan tagar 2019 ganti presiden itu kemarin sempat ramai-ramai diikuiti oleh salah satu ormas yang dinyatakan terlarang oleh Perpu ormas ganti sistem. Nah kalau ganti sistem berarti Pancasila ini bisa terancam kalau begini kondisinya,” jelas Aries.

Pernyataan Aries itu membuat AD terpojok di sudut ruangan. Ia tak bisa lagi berdebat lebih lanjut. Kenapa? Ketika AD melaporkan balik orang-orang yang menolaknya sebagai bentuk persekusi, maka publik semakin marah.




Pasalnya tagar ganti presiden itu sudah disusupi oleh kelompok yang mau mengganti Pancasila dengan sistem khilafah. Ini sangat berbahaya sekali. Jadi sangat logis jika tagar itu ditolak termasuk pihak-pihak yang menyebarkannya. Relakah Pancasila sebagai dasar negara republik ini dirongrong dan diganti? Ini sangat berbahaya.

Ketika tujuan tagar ganti presiden itu disorot langsung oleh Aries, maka AD tidak bisa berkutik. Ia tidak bisa melanjutkan perdebatan. Namun, agar publik simpati kepadanya, ia secara kasar menunjuk-nunjuk sangar pengamat hukum dan mengatakan bahwa Albert Aries sudah bersikap tendensius. Apa yang dilontarkan oleh Aries sudah menyimpang dari topik diskusi. Bahkan AD menyerang langsung posisi Aries sebagai orang yang tak pantas jadi pengamat karena ngaco.

Oh ini ke mana-mana ini. Ngaco ini ngaco. Ini udah nggak cocok ini. Ini udah tendensius. Nggak pantas jadi ahli. Kita pulang ya pulang. Nggak boleh ini,” pungkas AD marah. Lalu AD pun keluar dari studio alias kabur. Pembawa acara terbelalak dan pemirsa nganga. Mengapa?

Apa yang diucapkan oleh Aries masih sangat relevan dengan topik diskusi. Keberadaan AD di Surabaya bertujuan mendeklarasikan tagar ganti presiden. Nah, ini yang dikomentari oleh Aries. Aries dengan lugas menohok AD dengan memaparkan tujuan tersembunyi dari gerakan itu. Apa yang diungkap oleh Aries itulah yang membuat AD tak berkutik. Lalu kabur dengan membuat kesan bahwa Aries berbicara di luar topik.




Dari tayangan youtube soal kaburnya AD itu, dari awal saya perhatikan bahwa posisi AD memang sudah kalah sebelum berdebat. Apalagi pengetahuan dan kemampuan AD sangat terbatas. Maka, ketika terpojok, ia hanya bisa melontarkan kata kasar seperti ‘idiot’ itu. Nah kalau berada di studio, ia pun bisa memilih kabur langsung ketika ia sudah kalah berdebat.

Rumus baru cara berdebat. Pertama, berdebat biasa dan tunggu momen yang tepat datang. Ke dua, jika tersudut, mulai tunjuk-tunjuk lawan bicara. Ke tiga, agar lebih kuat, sinkronisasi ucapan dengan rekan sambil naikkan volume suara. Ke empat, berdiri agar terlihat lebih besar (intimidasi). Ke lima, selesaikan kalimat-kalimat tersisa dengan lantang. Ke enam, tinggalkan ruangan, lalu kabur. Begitulah kura-kura.

Berikut tautan youtube detik-detik kaburnya Ahmad Dhani dari studio iNews tv.




One thought on “Kolom Asaaro Lahagu: TAK KUAT DEBAT, AHMAD DHANI KABUR DARI INEWS TV

  1. Dialog, diskusi dan debat yang lebih ilmiah pasti bisa melahirkan kebenaran yang mau dicapai. Akan tetapi kalau kebenaran itu yang mau disembunyikan . . . atau dibela . . . BERABE!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.