Kolom Bastanta P. Sembiring: MAAFKAN BOWO-LALI

Sekitar 2 menit dari sekitar 80 menit Pidato Prabowo Subianto (Capres 2019) seketika menjadi viral dan perbincangan hangat WargaNet. Terhitung beberapa waktu ke belakang dari saat ini, kontan kata ‘boyolali’ dan ‘wajah boyolali’ juga tagar (hashtag) dari kedua kata itu masih menjadi topik yang ramai di jagat maya.

WargaNET Indonesia memang sangat kreatif, bahkan bisa dibilang super.

Ditambah lagi situasi politik negeri saat ini yang memberi ruang sangat luas untuk bebas berekspresi dan berkreasi. “Ini rezim Jaman Now, bebas! Tidak seperti Jaman Old yang pengkritik takut nanti malam dijemput dan digonikan.”

Aleh warga ‘.id’, isue-isue politik yang bisa saja berujung pertikaian bernuansa rasis seketika bisa disulap jadi guyonan asik bak iklan dari negeri Gajah Putih (Thailand) yang, jika anda-anda rajin tongkrongin, pasti bawaannya pingin ketawa terus, plus “wik, wik, wik, wik, ah…”

#wajahboyolali demikin tagar paling hot saat ini. Bikin kita rada-rada kepo dengan Boyolali (Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah) yang ternyata penghasil susu segar terbaik.

Beragam tanggapan asyik dari waraNET. Ada yang bilang kalau sebenarnya Prabowo sedang mengkampanyekan Jokowi. Mungkin karena memang kontestasi Pilpres 2019 hanya 2 pasang calon, maka setiap sindiran dari kubu yang satu akan terkoneksi dan dikoneksikan ke kubu satunya lagi dan begitu juga sebaliknya. Apalagi setelah ditelusuri (banyak diberitakan media) kalau ternyata Pak Jokowi juga punya darah Boyolali dari sang ibu (Sujiatmi Notomihardjo) yang orangtuanya dari Ngemplak (Boyolali).

“Dia (Prabowo-red) itu sebenarnya cebong yang nyamar jadi kampret,” tulis salah satu akun di facebook.

Ada lagi yang tulis kalau Prabowo adalah ahli marketing yang handal. “Buktinya sudah banyak, salah satunya ya ‘boyolali’ yang buat banyak orang penasaran dan akhirnya search ke google. Eh, ketahuan kalo Boyolali penghasil susu terbaik.”

Nah, ada lagi yang menarik, yang bilang “(Pra-) Bowo-lali” atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti “Bowo Lupa”.

Mungkin maksudnya si do’i, Pak Bowo lupa kalau partainya (Gerindra-red) yang pernah menyiapkan Jokowi untuk Capres 2019.

Penasaran soal ini saya tungkirkan (Karo – Indo: intip, lihat) dan cari-cari di google. Eh… ketemu satu judul berita yang sangat menarik dari onlinenya Tempo. “Gerindra Siapkan Jokowi Jadi Presiden 2019,” demikian judulnya. Buat yang kepo silahkan KLIK DI SINI.

“Ha-ha-ha.. jadi pengen ketawa tapi takut dosa”. Itulah serunya dunia persilatan saat ini, ditambah lagi dukungan teknologi yang buat jejak-jejak digital itu susah untuk di-lali-kan, walau banyak juga yang pura-pura lali. Tetapi, apapun itu, sekali lagi wargaNET berhasil meredam isue yang berpotensi bikin recok negeri ini dengan nuansa rasis menjadi sebuah guyonan yang seru, juga menjadi income secara sosial dan moril bagi Boyolali karena kekepoan wargaNET buat Boyolali kian populer dengan potensinya.

Itu sisi positifnya yang bisa kita, dan terkhususnya warga Boyolali, dapat tangkap dari hal ini. Walau panas sedikit dan tidak terima, ya, anggap Pak Bowo lagi ‘lali‘ dan mohon dimaafkan.

Tentu ke depan diharapkan para public figure lainnya tidak usahlah lempar issue atau hal-hal yang berbau rasis yang berpotensi bikin negeri ini ribut.

Mari menyongsong 2019 dengan damai dan seru ala wargaNET Indonesia. Dan, “Boyolali”, kamu keren!

Mejuah-juah Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.