Kolom Ganggas Yusmoro: MENG-GENDERUWO-KAN BENDERA HTI YANG GAGAL

Untuk membuat bangsa ini ketakutan, dengan masifnya mereka menyebut bendera HTI bendera Tauhid. Hitungan-hitungannya gini. Jika kaum ongol-ongol (Niru sebutan dari Prof Sumanto Al Qurtuby) bisa diyakinkan bahwa nilai bendera tersebut lebih berarti dibanding dengan bendera lambang negara Indonesia, tentu HTI akan semakin di atas angin. Akan mudah untuk memuluskan niat mereka untuk mengkhilafahkan Indonesia.

Buktinya adalah, di Poso dan beberapa daerah kaum ongol-ongol dengan nekat menaikkan bendera hitam tersebut di instansi pemerintah.




Pemerintah sepertinya dibuat tidak berdaya. Pemerintah seakan gamang untuk bersikap. Kenapa? Lha, wong MUI saja bilang “itu adalah bendera dengan kalimat Tauhid.” Banyak orang semakin menahan napas. banyak orang semakin khawatir jika Indonesia akan di-Suriahkan. Kekhawatiran itu jelas wajar. Siapa sih yang ingin Indonesia yang sudah ayem tentrem ini dirusak dan terjadi kecamuk?

Hanya manusia-manusia gendeng dan mabuk surga yang terkecoh dengan paham khilafah. Buktinya ISIS yang menginginkan khilafah telah membuat rusak negara-negara Jazirah Arab.

Apalagi ada seruan dari Sang Imam jumbo untuk mengibarkan dimana saja kapan saja (seperti iklan saja, ya ) bendera tersebut. Tentu semakin banyak orang yang terkesiap.
Mau jadi apa Indonesia ini? Itu makanya deg-degannya saya. Jreeeeng.. tiba-tiba ada bendera hitam yang nempel di dinding rumah belakang kos-kosan Imam Jumbo.

Siapa yang masang? Gak penting. Mau BIN atau Gendruwo terserah. Yang jelas Arab Saudi sangat tegas dengan hal-hal yang akan menimbulkan keonaran. Bendera tersebut dianggap simbol organisasi terlarang. Jika terbukti, hukumannya “Tebas leher” glundung glundung glundung .. itu bukan suara Drum, tapi kepala!




Kejadian bendera yang nempel di kos-kosan sang Imam Jumbo membuat HTI kaget. Girab-girab kaum ongol-ongol dibuat gemetar. Mereka bisa jadi pada blingsatan. Kenapa?

Wadhuuh, ternyata Negara Islam saja melarang. Lah, nanti jika aparat bersikap tegas, apa gak berabe? Ada yang menjadi catatan bahwa HTI jelas sepertinya ingin ada situasi yang tidak kondusif. Namun, Tuhan juga masih sayang terhadap bangsa Indonesia, tanpa harus diselesaikan dengan cara ekstrim, tanpa harus berdarah-darah.

Menggenderuwokan bendera HTI sudah gagal. Dan Khilafah tentu akan selalu gagal diterapkan di Indonesia. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika tidak bisa diganggu gugat !

#SelamatHariPahlawan.





One thought on “Kolom Ganggas Yusmoro: MENG-GENDERUWO-KAN BENDERA HTI YANG GAGAL

  1. “Sang Imam jumbo” menganjurkan kepada pengikutnya supaya pasang bendera hitam dirumah-rumahnya, tetapi dirumah sendiri tidak tahu siapa yang pasang bendera terlarang itu di Arab Saudi. Diciduk oleh penguasa Arab, lalu ada jaminan dari Dubes RI bisa lepas. Untung-untung belum sampai ke tangan ‘suoer body’ Saudi . . . bisa . . . hukumannya “Tebas leher” . . . .. Hati-hati Pak ‘Imam jumbo’.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.