Pemerintah India, Mission Innovation & Rocky Mountain Institute Lansir Global Cooling Prize

RUPALI KAPADIA. NEW DELHI (India) — Pemerintah India, Mission Innovation dan Rocky Mountain Institute hari ini meluncurkan The Global Cooling Prize, sebuah kompetisi internasional yang bertujuan menemukan teknologi pendingin udara untuk hunian dengan dampak lingkungan yang lima kali lebih rendah dari alat penyejuk ruangan yang biasa. Lebih dari US$3 juta akan diberikan kepada pemenang kompetisi yang berlangsung selama dua tahun tersebut.

“Pemerintah India mendukung tantangan inovasi ini guna mengembangkan teknologi berkelanjutan dan efisien demi menghadirkan iklim yang nyaman bagi semua orang, serta mengajak peserta dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam kompetisi The Global Cooling Prize,” kata Dr. Harsh Vardhan, Union Minister of Science & Technology, Earth Sciences, Environment, Forest and Climate Change di ajang Global Cooling Innovation Summit, New Delhi.

Kompetisi ini didukung Pemerintah India, Mission Innovation dan akan dikelola Rocky Mountain Institute, Conservation X Labs, Alliance for an Energy Efficient Economy, dan CEPT University. Berbagai organisasi tersebut akan mengidentifikasi teknologi pendinginan yang inovatif serta mendukung inkubasi, komersialisasi, dan pada akhirnya penggunaan massal teknologi tersebut di seluruh dunia.

“Sebuah teknologi yang dikembangkan melalui Global Cooling Prize berpeluang meraih pasar senilai US$20 miliar dan mengubah pasar dunia menjadi lebih baik,” kata Iain Campbell, Senior Fellow, Rocky Mountain Institute.

Pemanasan suhu global, pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan, dan urbanisasi akan mengarah pada peningkatan kebutuhan energi untuk alat penyejuk ruangan sampai lima kali lipat di negara-negara di luar OECD, menurut laporan baru Rocky Mountain Institute yang dirilis hari ini.

Laporan yang bertajuk ‘Solving the Global Cooling Challenge’ itu menekankan, upaya mengurangi dampak energi yang berjalan seperti saat ini, meski penting, tidak cukup untuk mengatasi dampak energi dan emisi dari tingkat penggunaan alat penyejuk ruangan yang diperkirakan terus bertambah. Untuk itu, kita membutuhkan solusi pendinginan udara dengan dampak iklim yang lima kali lebih rendah.

“Jika kita tidak bertindak mengatasi dampak global AC yang terus berkembang terhadap iklim kita hari ini, hal tersebut akan menggagalkan upaya terbaik kita dalam mencapai tujuan Perjanjian Paris terkait emisi,” kata Sir Richard Branson, Prize Ambassador.

Teknologi yang memenangi kompetisi ini dapat mengurangi emisi karbon hingga 100 gigaton pada 2050, dan memandu dunia dalam upaya mengurangi suhu pemanasan global hingga 0,5 º C pada 2100, menurut laporan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.