Kolom Muhammad Riza: KENAPA SELALU MENYINGGUNG PERASAAN?

Konteksnya kan mau mengatakan masalah profesi yang layak, namun kenapa harus merendahkan profesi tukang ojek? Apakah karena Ojol makin menjamur dan mengurangi angka pengangguran secara signifikan?

Memang yang menjadi cita-cita biasanya profesi dokter, insinyur, dosen, dsb yang sejak Jaman Kolonial dianggap menaikkan derajat keluarga.

Ini mah orientasi feodal, jaman old. Sekarang milenial, jaman now, sudah beda orientasinya. Jangan lagi membeda-bedakan profesi, yang penting cara kerjanya dan halal. Sekarang, jadi tukang martabak atau tukang pisang goreng aja bisa sukses kok…

Jadi, wajarlah kalau banyak orang yang tersinggung pernyataannya beliau. Lalu, kenapa pada setiap pidato saat kontestasi politik orientasinya bukan kepada fastabikhul khairat, sih, dan tanpa menyinggung perasaan orang lain? Berlomba-lomba dalam kebaikan ini kan mengikuti wahyu-Nya. Apa karena ada arahan dari Rocky Gerung yang bilang kitab suci itu fiksi?




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.